Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama menyatakan dirinya ingin menjadi presiden untuk mempermudah langkahnya dalam mengurusi Ibu Kota.
"Makanya saya bilang agar lebih gampang urus Jakarta, lebih gampang jadi presiden ketimbang gubernur. Makanya saya mau jadi presiden," ujarnya di Balai Kota, Rabu (7/5/2014).
Sebagai Wakil Gubernur, katanya, dirinya merasa tidak mempunyai kewenangan lebih untuk mengatur tegaknya hukum dari hulu ke hilir.
"Coba lihat saja Dishub kita, tidak bisa menilang orang memotong [jalan]. Terus polisi bilang mau bantu kita. Suruh kasih tilang biru saja biar bisa denda maksimal supaya orang kapok. Jaksa protes karena jaksa maunya [kasih] kartu merah. Yang bisa atur jaksa dan polisi siapa? Ya presiden," jelasnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menganggap salah satu penyebab Jokowi naik menjadi capres agar dapat mengontrol polisi dan jaksa. Dia juga berseloroh kalaupun Jokowi tidak maju menjadi calon RI 1, dia bersedia jadi capres.
"Karena itu Jokowi nyapres supaya bisa kontrol polisi, kontrol Jaksa. Kalau Pak Jokowi tidak mau jadi capres, biar saya saja yang jadi capres. Biar lebih mudah beresin Jakarta," tuturnya.