Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN SBY: PDB Indonesia 2013 Tembus Rp9,08 Triliun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dalam sepuluh tahun terakhir (sejak 2004) produk domestik bruto (PDB) Indonesia berhasil melonjak drastis bahkan pada 2013 menembus angka Rp9,084 triliun.
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono/Bisnis.com
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dalam sepuluh tahun terakhir (sejak 2004) produk domestik bruto (PDB) Indonesia berhasil melonjak drastis bahkan pada 2013 menembus angka Rp9,084 triliun.

"Pada 2004, PDB Indonesia mencapai Rp2.295 triliun. Namun, pada  2013, PDB Indonesia mencapai Rp9.084 triliun. Keberhasilan menaikkan PDB ini,  membawa posisi Indonesia masuk dalam kelompok 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia," kata Yudhoyono dalam rilis yang diterima Antara Kamis siang (1/5/2014).

Presiden mengatakan hal tersebut saat berpidato diacara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2014 di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (30/4) yang dihadiri seluruh kepala daerah di tanah air termasuk Gubernur Riau Annas Maamun dan Wakil Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Cadangan devisa menurut Yudhoyono juga pernah menembus US$124,6 miliar, tetapi saat ini hanya sekitar US$103 miliar.

Ia mengklaim pemerintah juga berhasil menurunkan rasio utang terhadap GDP semenjak 2004, dari 56,6%  (2004) menjadi 23% (2014).

Angka ini menurutnya jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnya merupakan yang terendah.

Yudhoyono mencontohkan, beberapa negara seperti Jepang (227,2%), Jerman (86%), Inggris (107%), dan Amerika Serikat (104%). Utang luar negeri pun, menurut SBY, turun dari sebesar 27% (2004) menjadi 7,8% (2014) atau berkurang hingga 70%.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun meningkat hingga empat kali lipat dibanding 10 tahun lalu dari Rp427,3 triliun menjadi Rp1.842,5 triliun.

Angka kemiskinan dari sekitar 16,7% pada 2004 turun menjadi 11,47% pada 2014. Pengangguran juga demikian. Dari 9,9% pada 2004 turun menjadi 6,3%  pada 2014. Di bidang pendidikan dan kesehatan juga semakin membaik, begitu juga soal ketahanan pangan.

SBY mengungkapkan, banyak yang pesimis Indonesia bisa maju dalam hal ekonomi, terutama setelah dihantam krisis pada 1998, namun sejarah membuktikan bahwa Indonesia bisa maju.

"Tugas pemerintahan selanjutnya adalah mempercepat dan memperkuat pembangunan Indonesia ke depan," ringkas Yudhoyono dalam pidato bertema; "Mari Percepat dan Perkuat Pembangunan Kita".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper