Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pupuk Subsidi di Jateng Langka

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan wilayahnya masih mengalami kelangkaan pupub bersubsidi akibat pengurangan kuota 15% dari tahun lalu.

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan wilayahnya masih mengalami kelangkaan pupub bersubsidi akibat pengurangan kuota 15% dari tahun lalu.

"Alokasi dari pusat tahun ini hanya 850.000 ton, itu pun berkurang 15% dari kuota yang ditentukan untuk Jawa Tengah," kata Plt Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono, Selasa (29/4/2014).

Menurut dia, kebutuhan pupuh Jateng mencapai 1 juta ton per tahun. Dengan pengurangan 15% dari kuota 850.000 ton secara otomatis berdampak pada distribusi di kalangan petani.

Upaya menekan persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi, Sri Puryono menuturkan Pemprov Jateng siap melakukan pembenahan sistem distribusi dan mengefektifkan tim pengawas pupuk. "Layanan kepada petani juga akan dilakukan dengan membuka posko pengaduan," lanjutnya.

Selain upaya pengaturan penyaluran, pihaknya meminta pemerintah pusat mengalokasikan pupuk bersubsidi sesuai dengan kuota serta memenuhi kekurangan pupuk di Jateng.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yakin pupuk bersubsidi sangat dibutuhkan petani untuk mendukung produksi dan produktivitas hasil pertanian.

"Atas laporan kelangkaan, kami meminta kabupaten/kota menyampaikan kekurangan pupuk supaya semua bisa ditangani bersama."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper