Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Perusahaan Multinasional dari Negara Maju Stagnan

Kendati naik 0,6% dari 2012, kontribusi investasi perusahaan multinasional dari negara maju terhadap total investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) pada 2013 terbilang rendah yaitu 66%.

Bisnis.com, JAKARTA—Kendati naik 0,6% dari 2012, kontribusi investasi perusahaan multinasional dari negara maju terhadap total investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) pada 2013 terbilang rendah yaitu 66%.

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mencatat aliran FDI dari negara maju mencapai US$858 miliar, jauh di bawah FDI pada 2011 yaitu US$1,21 triliun.

Amerika Serikat sebagai investor terbesar, merosot 8% menjadi US$338 miliar pada 2013, sedangkan investasi dari Eropa justru mengalami peningkatan 10% menjadi US$330 miliar. Kenaikan investasi dari Eropa sebagian besar disumbang oleh Swiss dengan total investasi ke luar negeri hingga US$60 miliar.

Jika dirinci, investasi dari sejumlah negara di Eropa yang turun signifikan pada 2012, termasuk Italia, Belanda, dan Spanyol, tumbuh tajam. Kontras dengan ketiga negara Eropa tersebut, Prancis, Jerman, dan Inggris justru terkoreksi masing-masing US$40 miliar (menjadi -US$2,6 miliar),US$22 miliar (menjadi US$58 miliar), dan US$16 miliar (menjadi US$19 miliar).

Sementara itu, Laporan Global Investment Trend Monitor yang dirilis Senin (29/4/2014) menyebutkan kontribusi investasi dari negara berkembang mencapai 39% dari total investasi global pada 2013. Investasi perusahaan multinasional mengalami peningkatan 4% menjadi US$460 miliar pada tahun lalu dari 2012.

Adapun, di antara negara berkembang, data menunjukkan kawasan Asia dan Afrika meningkatkan investasinya sedangkan Amerika Latin dan Kepulauan Karibia mengurangi porsi investasi ke luar negeri.

Khusus kawasan negara berkembang di Asia, investasi naik 7% menjadi US$327 miliar pada tahun lalu. Investasi dari Asia Timur dan Asia Tenggara terakselerasi 7% dan 2%, Asia Barat melesat hampir 2/3 dari 2012, dan Asia Selatan terkontraksi. 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper