Bisnis.com, SEMARANG—Ekspansi maupun relokasi sejumlah pabrik dari Jabodetabek ke wilayah Jawa Tengah berpotensi mendorong pemanfaatan kawasan industri di provinsi ini sekaligus mendukung percepatan peningkatan infrastruktur.
Ekonom Universitas Diponegoro Semarang FX Sugiyanto memperkirakan, pengembangan industri baru di wilayah Jateng mampu mempercepat pertumbuhan dan operasionalisasi kawasan industri yang sedang dirintis.
“Boyongan pabrik baik TPT maupun komoditas lain bisa mendorong pemanfaatan kawasan industri Kendal, Boyolali dan daerah lain,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (23/4/2014).
Selain itu, keberadaan pabrik baru yang akan beroperasi di Jateng secara langsung mendorong pemerintah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan akses infrastruktur seperti pelabuhan, jalan raya hingga jalur ganda rel kereta api.
“Relokasi sejumlah pabrik selain dorong ekspor juga akan memacu pengembangan kawasan industri lain dan tentu saja bisa menarik masuknya sejumlah industri baru,” lanjutnya.
Sementara, dampak lingkungan sosial akan terlihat dari tumbuhnya perekonomian masyarakat sekitar pabrik yang membuka usaha untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang jumlahnya mencapai ribuan.
Industri padat karya, ujar Sugiyanto secara tidak langsung masih mendukung sektor pertanian dimana kebutuhan pokok pangan tenaga kerja akan diperoleh dari lingkungan setempat.
Mengenai potensi kenaikan upah, ia menilai angka ideal kenaikan upah untuk daya saing mencapai 10%. Sedangkan saat ini upah baru tumbuh 5% diatas inflasi daerah.