Bisnis.com, SEMARANG - Bongkar muat peti kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengalami kenaikan 18%, didominasi kontainer barang ekspor-impor.
General Manager Terminal Peti Kemas Semarang Iwan Sabatini mengapresiasi kinerja bongkar muat yang tidak terpengaruh cuaca ekstrem di awal tahun.
"Kinerja 3 bulan pertama saat cuaca cukup ekstrem tidak mengganggu operasional, bahkan ada kenaikan menjadi 143.000 Teus dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 116.000 Teus di triwulan 1," ujarnya, Selasa (22/4/2014).
Pertumbuhan produktivitas yang mencapai 18% itu menurut Iwan merupakan imbas dari peningkatan ekspor Jateng ke beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Brasil untuk garmen serta ke Jepang dan. Timur Tengah untuk furnitur.
Iwan menguraikan, bongkar muat di TPKS masih didominasi produk ekspor - impor seperti garmen dan produk tekstil (38%), mebel dan furnitur (15%) serta sisanya barang elektronik dan makanan olahan.
"Untuk pasar domestik masih kecil sekali karena fokus kita internasional. Tetapi untuk mengisi waktu idle kita dorong sektor domestik dengan tawaran diskon pelayaran 40%," katanya.
Bongkar muat kontainer domestik selama ini masih dilakukan untuk rute Tanjung Priok - Semarang dan Kumai Kalimantan - Semarang. Aktivitas bongkar muat barang domestik baru dimulai pada semester II-2013 sehingga terus diupayakan untuk lebih produktif.
Pada tahun ini, TPKS menargetkan 15.000 - 18.000 Teus setahun untuk domestik dengan jadwal bongkar muat 2 - 3 kapal dalam seminggu. Sedangkan untuk pelayaran internasional setidaknya mencapai 498.000 Teus dalam setahun.
Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Emas Didominasi Barang Ekspor-Impor
Bongkar muat peti kemas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengalami kenaikan 18%, didominasi kontainer barang ekspor-impor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium