Bisnis.com, PEKANBARU - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau dan Kepri mendorong Riau memiliki pasar induk untuk mengontrol harga sembakau di pasaran agar inflasi sembako dapat diminimalisir.
Kepala Bulog Riau dan Kepri Riskan Nasution mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan ke beberapa pihak termasuk Pemerintah Provinsi Riau dan Bank Indonesia Perwakilan Riau agar direalisasikan segera.
“BI menyambut baik usulan tersebut begitu juga Pemerintah Provinsi Riau, realisasinya kami serahkan kepada mereka yang punya kewenangan. Begitu juga dengan lokasinya terserah hendak dibangun di mana nanti,” kata Riskan Senin (21/4/2014).
Menurut Riskan, keberadaan pasar induk sangat efektif mengontrol harga sembako di pasaran sebab pengolahannya dapat langsung dikendalikan pemerintah. Pasar induk tersebut akan menjadi patokan harga sembako.
Perbedaan pasar induk dengan pasar umum terletak dari jenis barang yang dijual. Kalau pasar umum menyediakan semua barang yang dibutuhkan warga sedangkan pasar induk hanya menyediakan sembako mulai cabai, bawang, gula hingga beras. Barang yang dijual lebih spesifik.
Riau hingga kini memang belum memiliki pasar induk yang khusus menyediakan sembako, semua pasar yang ada merupakan pasar umum yang harganya sulit dikontrol karena mengikuti pasar dan cendrung labil untuk harga sembako.
Menurut Wakil Ketua Umum Kadin Riau Bidang Pembangunan Ekonomi Daerah dan Kerjasama Internasional ViatorButar Butar pembangunan pasar induk di Riau sangat mungkin direalisasikan sebab selama ini pasar umum digunakan seolah-olah seperti pasar induk.
Menurutnya, pasar induk dapat membantu pengendalian harga sembako lewat kemudahan distribusi barang ke pasar umum.
"Kalau memang serius mau mengendalikan harga sembako pembangunan pasar induk tidak cukup hanya di Pekanbaru tapi juga di kabupaten lain, seperti Dumai, Bagan Batu, Rengat dan Selat Panjang," katanya.
Dia menambahkan kalau ketersedian barang terjamin, distribusi ke pasar umum terjaga harga sembako dapat dikendalikan.