Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Modal Masuk Meningkat, Referensi Yuan Dipaksa Turun

Pemerintah China menetapkan tingkat referensi yuan ke level terendah selama 7 bulan menyusul data ekonomi yang mengindikasikan kenaikan arus modal masuk.
  Mata uang Yuan. Kurs dipaksa turun karena aliran modal asing meningkat/Reuters
Mata uang Yuan. Kurs dipaksa turun karena aliran modal asing meningkat/Reuters

Bisnis.com, SINGAPURA—Pemerintah China menetapkan tingkat referensi yuan ke level terendah selama 7 bulan menyusul data ekonomi yang mengindikasikan kenaikan arus modal masuk.

People Bank of China (PBOC) memangkas referensi yuan 0.01% menjadi 6,16 per dollar pada Senin (21/4), tingkat referensi terendah sejak 11 September 2014.

Posisi yuan di beberapa lembaga keuangan China tercatat terakumulasi dari penjualan mata uang uang, acuan arus modal masuk, meningkat 189,2 miliar (US$30,4 miliar) pada Maret, mengikuti kenaikan US$128,2 miliar pada Februari tahun ini.

“Jika kita tidak memperhitungkan neraca perdagangan dan arus modal langsung asing [foreign direct investment/FDI], maka estimasi arus modal yang masuk mencapai US$10,5 miliar,” kata Khoon Goh, analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd. di Singapura, Senin (21/4/2014).

Goh menambahkan referensi yuang saat ini belum banyak mengalami perubahan sehingga dirinya memperkirakan pemerintah memang berkeinginan menjaga nilai referensi yuan di level rendah.

China Foreign Exchange Trading System menyebutkan yuan diperdagangkan 6,22 per dollar pada pukul 10.21 a.m di Shanghai, terkoreksi dari 6,22 pada pekan yang lalu. Tingkat referensi saat ini selisih 1% lebih rendah dari perbaikan PBOC yaitu di kisaran 2% batas perdagangan harian.

Yuan melemah 2,7% pada tahun ini, mencatat kinerja terburuk di antara 11 mata uang yang sering digunakan dalam perdagangan internasional. (Newswire)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper