Bisnis.com, DENPASAR - Pemerintah Provinsi Bali beserta sembilan pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah kota (Pemkot) di daerah ini bertekad untuk menjadi daerah tujuan wisata ini bebas rabies dengan melakukan berbagai upaya dan terobosan.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali Putu Sumantra menjelaskan petugas di lapangan senantiasa masih menghadapi kendala dalam melakukan vaksinasi rabies, antara lain masih banyaknya anjing yang dibiarkan berkeliaran oleh pemiliknya dan sulit ditangkap.
Selain itu, di daerah pegunungan dan perbukitan juga masih banyak anjing liar. Untuk itu sangat diharapkan dukungan dan peranserta masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi tahap kelima dengan harapan mampu menjangkau seluruh populasi anjing.
Vaksinasi kali ini juga menekankan pada anak anjing dengan harapan sejak awal sudah mendapatkan perlindungan dan kekebalan. Anak anjing usia dua minggu pun sudah bisa divaksin, dengan harapan mampu mempercepat Bali bebas rabies.
Sebanyak 90 tim yang melakukan vaksinasi rabies di delapan kabupaten dan satu kota itu sedikitnya mampu menyasar 350.000 ekor anjing.
Meskipun vaksinasi rabies itu secara resmi baru dimulai sejak 15 April 2014, tetapi beberapa daerah yang ditemukan kasus positif rabies, vaksinasi sudah lebih dulu dilakukan seperti sejumlah desa di Kabupaten Buleleng, Bali utara yang sudah dilakukan sejak 7 April 2014.