Bisnis.com, JAKARTA -- Hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei menunjukkan tidak ada satupun partai yang mencapai suara 20% dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Dengan kondisi ini, otomatis partai satu dengan beberapa partai yang lain harus bersatu.
"Sisi positif hasil perhitungan cepat Pileg 2014 adalah bisa membuat tidak satupun partai politik yang jumawa karena tidak ada yang mencapai 20%. Mereka bisa sadar adanya demokrasi yang menharuskan bergabung dengan kelompok/partai lain," ujar Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar dalam diskusi "Dekrit Rakyat Indonesia Tuntaskan 10 Agenda Bangsa" di Jakarta, Minggu (20/4/2014).
Namun, Hariz menyayangkan, setelah pileg, yang terlihat adalah hitung-hitungan dukungan untuk mencalokan nama calon presiden tertentu.
"Sekitar satu minggu [setelah pileg] yang kelihatan hanya latihan matematika dalam partai politik. Bahkan ada yang membentuk poros baru agar dapat suara 30%. Politik tidak semata-mata hitungan untuk pencalonan presiden," katanya.
Menurutnya, hasil pileg seharusnya menjadi perenungan bersama untuk berkumpul mencapai cita-cita bangsa, membangun Indonesia yang lebih baik.
"Seharusnya ada suatu energi yang membuat mereka bisa berkumpul, membangun Indonesia bersama, khususnya yang terkait Hak Asasi Manusia," tuturnya.