Bisnis.com, JAKARTA—Perolehan suara hitung cepat PDI Perjuangan yang hanya sampai pada tataran 19% langsung disikapi elit partai untuk langsung bergerak menjalin komunikasi dengan partai lain untuk koalisi.
Wasekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan komunikasi partai dilakukan melalui DPR RI dan tokoh politik.
Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah memberi perintah kepada Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani dan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo untuk membangun komunikasi politik itu.
“Di luar itu, kami juga membangun jembatan komunikasi yang luas bagi PDI Perjuangan dengan partai lain,” katanya saat menghadiri rapat elite partai di rumah Megawati Soekarnoputri Menteng Jakarta, Rabu (9/4/2014) malam.
Meskipun strategi koalisi sudah disiapkan, Hasto menambahkan data riil hasil perolehan suara ditentukan oleh Komisi Pemilihan Umum. PDIP masih optimistis perolehan suara akan lebih tinggi, bahkan mencapai 20%.
Asumsinya, jika lembaga survei menerapkan margin of error 1% artinya ada peluang untuk naik dan turun 1% sehingga kalau hasil quick count 19,67% dibulatkan ke atas bisa mencapai 20,67%.
“Dengan demikian, kami masih tunggu hasil perhitungan dari KPU, itulah yang dijadikan sebagai dasar legalitas,” katanya.
Hasto menanggapi rencana koalisi partai PDIP bukan semata-mata dalam orientasi berbentuk kekuasaan saja tetapi berbasis massa.
Oleh karena itu, pemerintahan ke depan selain mendapat dukungan rakyat harus memastikan pengambilan keputusan berpihak kepada rakyat melalui parlemen yang signifikan.
“Karena itulah memang kerja sama dengan parpol lain diperlukan baik PDIP maupun parpol lainnya. Di situ, kita akan capai titik temu,” katanya.
Ditanya tentang pencapresan apakah tetap Joko Widodo atau yang lain, Hasto memastikan Gubernur DKI tersebut merupakan capres terbaik PDIP.
Tahapan selanjutnya adalah bagaimana memastikan calon wakil presiden yang akan menjadi elemen saling memperkuat pada Pilpres mendatang.
Hal senada dikatakan Capres PDIP Joko Widodo tetapi dia memilih dengan istilah kerja sama bukan koalisi karena tidak ingin ada jatah bagi-bagi kursi kekuasaan.
Dalam waktu 30 hari ke depan PDIP akan intens bertemu dengan partai lain untuk berkomunikasi dalam pertarungan Pilpres. “Nanti bertemunya tidak hanya sekali dua kali, kami terbuka untuk kerja sama,” katanya.