Bisnis.com, PEKANBARU--Tanaman kenaf dinilai bisa menjadi andalan baru petani di Provinsi Riau karena mempunyai harga yang bagus dan seluruh unsur tanaman bisa dimanfaatkan.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher mengatakan tanaman kenaf seluas 300 hektare di Desa Bangun Sari, Kabupaten Kampar telah dijadikan pilot project sebagai tanaman sela bagi subsektor perkebunan.
“Tidak akan rugi kalau kenaf ini kita kembangkan. Kita menargetkan dari 300 hektar pilot project akan terus berkembang dan menjadikan kenaf sebagai tanaman sela,” ujar Zulher dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Minggu (6/4/2014).
Dia menambahkan seluruh unsur tanaman Kenaf bisa dimanfaatkan, mulai dari batang, kulit, daun, hingga akar. Kulit kenaf dapat dijadikan dashboard mobil, tali, pita, bahan tekstil.
Adapun, batangnya dapat dijadikan bahan asbes, gypsum, panel, batu bata, air rendaman kulit dapat dijadikan pakan ikan, dan daun dijadikan pakan ternak. Bagian akar akan menjadi humus penghasil nitrogen yang lebih kuat dari tanaman lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Petani Kenaf Indonesia (APKI) Hoesin Noer menuturkan tanaman Kenaf di Riau jauh lebih berkualitas dibandingkan dengan Malang.
"Produktivitas hasil kenaf tidak akan kurang dari 2 ton per hektar. Jika dihargai Rp. 5.000 per kilogram, maka petani akan mendapat omzet Rp10 juta per hektare," ujarnya.