Bisnis.com, SEMARANG--The Amaya sebagai hunian berkonsep home resort di bawah bendera PT Kota Satu Property dikembangkan City One Group dengan model landed apartement
General Manager Kota Satu Property Stefanus Kiki Setiawan menuturkan konsep itu diadopsi untuk mengambil model pelayanan dan fasilitas di kompleks hunian.
"Konsep landed apartement siap menyervis ala apartemen dengan mengunggulkan fasilitas moderen berupa generator central system," tuturnya kepada media, Kamis (27/3/2014).
Generator central system itu memusatkan daya listrik terpusat untuk mengantisipasi kendala saat terjadi pemadaman listrik.
Fasilitas unggulan lain yang ditawarkan hunian The Amaya berupa radio frequency identification (RFID) gates sebagai dukungan sarana keamanan warga kompleks hunian.
"Ada pula CCTV dan panic button untuk mempertajam sekuritas, panic button diletakkan di ruang tidur utama yang terhubung dengan sekuriti untuk kebutuhan darurat," lanjut Kiki.
The Amaya menurut Kiki dibangun dengan sistem klaster one gate system meski tidak dipungkiri ada sejumlah titik rawan seperti perbatasan rumah dengan kavling pihak luar.
"Namun dengan dukungan fasilitas dan sekuritas yang baik, kami optimistis unggul dalam persaingan properti Semarang dan sekitarnya."
Secara kualitas bangunan, Kota Satu memastikan spesifikasi hunian minimal menggunakan spek atas dan berkualitas.
Marketing Manager Kota Satu Property Susiana AW menambahkan sebagai hunian landed apartemen pihaknya menyediakan layanan rumah tangga yang memudahkan penghuni.
"Ada house keeping, laundri dan cleaning service yang setara layanan hotel namun harga terjangkau," ujarnya.
Menurutnya, saat ini The Amaya sedang mengejar target 2 unit rumah untuk dilaunching pada Mei meliputi tipe Montana dan Foresta.
Harga rumah Foresta (1 lantai) dibanderol Rp815 juta per unit dan Montana (2 lantai) senilai Rp1,3 miliar. Untuk Ruko 2 lantai ditawarkan Rp975 juta dan yang 3 lantai seharga Rp1,250 miliar.
Kota Satu Property bersama dengan City One Group Indonesia menargetkan hunian dan ruko habis terjual pada 2015. Saat ini pengembangan sedang dilakukan di kawasan Ungaran.