Bisnis.com, BANGKOK - Saham negara berkembang menikmati kejayaannya selama 4 hari, mencetak keuntungan beruntun sejak Oktober 2013.
Keuntungan perusahaan China meningkat melampui estimasi, sedangkan kepercayaan konsumen Amerika Serikat naik ke level tertinggi sejak 2008 mampu mendorong kinerja ekspor negeri Paman Sam ini.
AAC Technologies Holdings Inc melonjak 17% di Hongkong setelah UBS AG dan Daiwa Securities Group Inc. memperbarui sahamnya. China Mengniu Dairy Co. dan Shimao Properties Holdings Ltd. bahkan menguat lebih dari 7% di Hongkong, setelah mecetak keuntungan tinggi.
Tidak hanya itu, Samsung Electronics Co. menambahkan rentetan keuntungan sebesar 3,1% di Seoul. Hal itu menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemimpin saham teknologi di antara negara berkembang.
Indeks MSCI Emerging Markets naik 0,7% menjadi 965,49 pada 1.10 p.m di Hongkong, menuju penutupan tertinggi sejak 7 Maret 2014.
Peningkatan keuntungan memicu acuan saham di Hongkong ke level tertinggi selama satu bulan. Menurut sejumlah ekonom, data pada Rabu (26/3) akan menunjukkan kenaikan pesanan barang Amerika Serikat menyusul melesatnya kepercayaan konsumen pada Maret tahun ini.
“Penguatan ekonomi AS akan memberikan keuntungan bagi negara berkembang,” kata Porranee Thongyen, Ketua Riset Asia Plus Securities Pcl di Bangkok, Rabu (26/3).
Dirinya memperkirakan ekonomi China akan semakin stabil dan investor cukup yakin pemerintah bakal mengguyur stimulus untuk memacu pertumbuhan.
Berdasarkan data Bloomberg, acuan emerging markets merosot 3,7% tahun ini dan diperdagangkan 9,2 kali dengan proyeksi laba 12 bulan. Indeks MSCI Dunia juga mengalami kerugian hingga 0,2% pada 2014 dan bernilai 14,7 kali.
