Bisnis.com, SEMARANG--Sertifikasi kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah masih rendah sehingga perlu didorong untuk siap berkompetisi menuju pasar bebas Asean 2015.
Di Jateng telah ada 35 lembaga latihan kerja daerah dan 1.300 Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) yang terakreditasi. Kedua lembaga berhasil melatih sekitar 180.000 calon tenaga kerja dalam setahun.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Jateng Wika Bintang menyoroti banyaknya perusahaan padat karya yang masih belum menyaratkan sertifikasi untuk bidang-bidang strategis di perusahaannya.
"Di Jawa Tengah, banyak perusahaan padat karya terlebih sektor garmen dan tekstil, sejauh ini peningkatan ketrampilannya kebanyakan dilakukan on the job training," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (19/3/2014).
Wika mengatakan sertifikat kompetensi tidak mutlak harus dipenuhi seluruh tenaga kerja, namun diharapkan pada bagian khusus perusahaan perlu memiliki ahli sesuai dengan standar kompetensinya.
Rendahnya tenaga kerja bersertifikat kompetensi di Jateng, menurut dia juga terhambat biaya pengurusan antara Rp300.000 - Rp1juta per orang, bahkan bisa lebih dari itu.
Sertifikasi Profesi Naker Jateng Rendah
Sertifikasi kompetensi tenaga kerja di Jawa Tengah masih rendah sehingga perlu didorong untuk siap berkompetisi menuju pasar bebas Asean 2015.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
47 menit yang lalu
Menaker Yassierli Blak-blakan, Kapan Perpres UMP 2025 Diteken Prabowo?
1 jam yang lalu
Hari Guru Nasional, Intip Tingkat Kesejahteraan Guru
1 jam yang lalu