Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sudah memasuki hari ke sebelas.
Hingga hari ini, Rabu (19/3/2014) pencarian pesawat MH370 yang hilang masih berujung di jalan buntu. Sementara muncul analisa bahwa pesawat dibelokkan ke arah barat menyusuri jalur penerbangan komersial tujuan India.
Penelusuran latarbelakang penumpang dan kru pesawat juga tidak menghasilkan tanda-tanda yang dibutuhkan dan tak ada indikasi bahwa pesawat akan segera ditemukan.
Sebanyak 26 negara menurunkan timnya untuk melakukan pencarian di atas wilayah yang kira-kira seluar Australia, atau lebih dari dua pertiga wilayah Amerika Serikat.
Pimpinan tim operasi pencarian Malaysia menyebutkan pentingnya memperkecil lingkup tugas dan memperhatikan data penting pihak militer negara-negara tetangga yang diyakini Malaysia bisa memberi titik terang dalam pencarian pesawat.
“Semua cara harus dilakukan untuk mempersempit ruang dari yang telah kami sampaikan. Saya pikir itulah hal terbaik yang bisa dilakukan. Jika tidak, kita akan kembali tenggelam dalam spekulasi kembali,” ujar akting Menteri Perhubungan Malaysia Hishammuddin Hussein kepada wartawan Selasa (18/3) malam.
Sementara itu pihak angkatan laut Amerika Serikat telah mengganti kapal dan helikopter dengan pesawat patroli P-8A Poseidon dan P-3 Orion dalam operasi pencarian MH370.
“Pesawat patroli maritim cocok untuk operasi macam ini,” ujar Letnan Angkatan Laut David Levy, yang berada di USS Blue Ridge, kapal perang angkatan laut AS yang mengkoordinasi operasi pencarian.
Penerbangan MH370 dengan 239 penumpang hilang dari radar pengawas penerbangan sipil di wilayah timur pantai Malaysia, kurang dari sejam sejak tinggal landas dari Bandara Kuala Lumpur menuju Beijing pada Sabtu (8/3) pagi.
Berdasar data yang dikumpulkan dari radar dan satelit militer diyakini bahwa seseorang telah mematikan sambungan data penting dan membelokkan pesawat ke arah barat, melintasi Semenanjung Malaya menyusuri rute komersial ke arah India.