Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASCA REFERENDUM KRIMEA: Pangkalan Militer Diserbu, 1 Tentara Ukraina Tewas Tertembak

Ukraina mengatakan satu tentaranya tewas di Krimea, Selasa (18/3/2014), yang merupakan kasus pertumpahan darah pertama sejak pasukan Rusia dan milisi proKremlin menguasai wilayah pemberontakan itu hampir tiga pekan lalu.
Referendum di Krimea/Reuters
Referendum di Krimea/Reuters

Bisnis.com, SIMFEROPOL, Ukraina -  Ukraina mengatakan satu tentaranya tewas di Krimea, Selasa (18/3/2014), yang merupakan kasus pertumpahan darah pertama sejak pasukan Rusia dan milisi proKremlin menguasai wilayah pemberontakan itu hampir tiga pekan lalu.

Juru bicara kementerian pertahanan regional, Vladislav Seleznyov, mengatakan kepada AFP bahwa prajurit tersebut meninggal setelah lehernya tertembak ketika sekelompok pria bersenjata menyerbu sebuah pangkalan militer Ukraina di kota utama Krimea bagian timur laut, Simferopol.

Seleznyov tidak memberikan keterangan rinci tentang apakah pangkalan itu diserbu oleh tentara-tentara Rusia ataukah oleh para milisi yang memihak Kremlin --yang juga menjalankan patroli di semenanjung Krimea.

Juru bicara mengatakan satu tentara lainnya mengalami luka-luka dalam serangan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa menandatangani perjanjian yang memasukkan wilayah Laut Hitam Krimea sebagai wilayah milik Rusia.

Klaim itu telah mengundang kecaman dari Kiev dan negara-negara Barat.

Pasukan Rusia telah menduduki semenanjung Krimea sejak awal Maret setelah terjungkalnya pemerintahan proKremlin di Ukraina bulan lalu dan meningkatnya kekuasaan pemerintahan baru yang didukung Barat --yang condong untuk menjalin hubungan lebih erat dengan Uni Eropa.

Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk mengatakan, saat berlangsungnya sidang darurat pemerintah di Kiev, bahwa konflik negaranya dengan Rusia sedang memasuki "tahap militer".

"Konflik ini telah beranjak dari tingkat politik ke tingkat militer," kata Yatsenyuk dalam pertemuan yang disiarkan televisi secara nasional.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh presiden sementara Oleksandr Turchuynov.

"Tentara-tentara Rusia telah mulai menembaki personel militer Ukraina dan itu merupakan kejahatan perang."

Kepala angkatan laut Ukraina Sergiy Gayduk mengatakan seorang personel tertembak dan mengalami luka-luka di kaki "ketika terjadinya serangan terhadap pangkalan di Simferopol."

Ia tidak merinci di mana atau kapan insiden itu terjadi ataupun siapa pihak di balik serangan tersebut.

Namun, wartawan AFP yang berada di luar unit militer Ukraina di pinggiran sebelah timur laut Simferopol mendengar bunyi tembakan dari arah sebuah gedung. Wartawan yang bersangkutan juga melihat dua mobil ambulans masuk ke wilayah itu. (Antara/AFP)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper