Bisnis.com, LONDON-- Inggris dan sekutunya menyatakan Crimea masih sebagai bagian dari Ukraina meski referendum Minggu menyampaikan 96% suara mendukung kekuasaan Rusia di semenanjung itu.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menekankan bahwa bagi Inggris dan sekutunya Crimea masih menjadi bagian dari Ukraina.
"Kami menyaksikan usaha yang jelas untuk membuka jalan bagi aneksasi bagian dari wilayah kedaulatan sebuah negara Eropa yang independen, melalui kekuatan militer dan referendum ilegal," ujarnya usai pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Senin (17/3/2014)
Inggris menyerukan lagi kepada Rusia untuk memasuki dialog dengan Ukraina dan dengan komunitas internasional untuk menyelesaikan krisis ini.
"Terus mengabaikan panggilan tersebut akan membawa konsekuensi serius bagi Rusia," Hague memperingatkan.
Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengisyaratkan bahwa dia tidak berniat balik kembali pada apa yang disebutnya sebagai pembelaannya terhadap etnis Rusia.
Moskow beranggapan etnis tersebut telah berada di bawah serangan yang meningkat oleh ultra-nasionalis Ukraina sejak penggulingan rezim pro-Kremlin bulan lalu di Kiev oleh kaum nasionalis tetapi cenderung ke kubu Barat.
Hague sebelumnya menyambut baik tindakan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk mendesak Putin dengan sanksi-sanksi ekonomi.
Sekutu Masih Anggap Crimea Bagian dari Ukraina
Inggris dan sekutunya menyatakan Crimea masih sebagai bagian dari Ukraina meski referendum Minggu menyampaikan 96% suara mendukung kekuasaan Rusia di semenanjung itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
50 menit yang lalu