Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REFERENDUM KRIMEA: Inilah Daftar Para Penentang & Pendukung

Sejumlah negara a.l. Amerika Serikat dan negara di Uni Eropa menolak hasil referendum Krimea, Minggu (16/3/2014) yang memilih untuk bergabung atau pulang kampung ke Rusia.
Referendum di Krimea/Reuters
Referendum di Krimea/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara a.l. Amerika Serikat dan negara di Uni Eropa menolak hasil referendum Krimea, Minggu (16/3/2014)  yang memilih untuk bergabung atau pulang kampung ke Rusia.

Pemimpin Krimea Sergiy Aksyonov mengatakan kepada ribuan warga Krimea yang bersuka cita di Lapangan Lenin Square di ibukota wilayah itu di Simferopol bahwa Krimea "pulang ke rumah" setelah hasil referendum menyatakan mereka bergabung dengan Rusia.

Ribuan orang itu menyanyikan lagu kebangsaan Rusia setelah hasil pemungutan suara awal menunjukkkan 95,5%  pemilih menyatakan memisahkan diri dari Ukraina untuk menjadi bagian Rusia.

Sejumlah negara AS, Kanada dan bahkan Uni Eropa menolak hasil referendum tersebut dan menyiapkan sanksi kepada Rusia. (Antara/AFP/Reuters)

Siapa saja yang menolak, ini daftarnya:

 

Negara

Sikap

Keputusan 

AS

Presiden Barack Obama: tidak akan pernah mengakui hasil referendum Krimea hari Minggu (16/3/2014) waktu setempat.

"Referendum Krimea  melanggar konstitusi Ukraina dan dilakukan di bawah tekanan intervensi militer Rusia tidak akan pernah diakui Amerika Serikat dan komunitas internasional."

-Menolak

Kanda

Perdana Menteri Kanada Stephen Harper:  menolak referendum pemisahan diri Krimea dari Ukraina pada Minggu.

"Apa yang disebut referendum  Krimea  ilegal," kata Harper dalam satu pernyataan.

- Menolak

Uni Eropa

pemimpin Dewan Eropa dan Komisi Eropa: Referendum  penggabungan Krimea ke Rusia "ilegal dan tidak sah", kata Uni Eropa (EU).

 
"Referendum itu ilegal dan tidak sah dan hasilnya tidak akan diakui," kata mereka.

- Menolak

Prancis

Presiden Francois Hollande: Prancis tidak akan mengakui hasil referendum Krimea

 

"Prancis, seperti juga Uni Eropa, tidak akan mengakui konsultasi-palsu ini," kata Hollande.

- Menolak

Rusia

- Presiden Rusia Vladimir Putin: referendum pemisahan diri Krimea dari Ukraina sudah sesuai dengan hukum internasional.

 

"Rusia akan menghargai pilihan rakyat Krimea," demikian pernyataan Kremlin.

- Mendukung

China

Duta Besar China untuk Jerman, Shi Mingde:  sanksi-sanksi ekonomi terhadap Rusia atas situasi di Ukraina akan  menyebabkan reaksi berantai yang akan sulit untuk dikontrol

"Kita tidak melihat pasal-pasal dalam sanksi," katanya. "Mereka dapat menyebabkan tindakan balasan dan peluncuran putaran konsekuensi tak terduga. Kami tidak ingin itu."

- Tak Terlihat

kaum Muslim Tatar di Krimea

Dilyara Seitvelieva, wakil komunitas Tatar: Sebagian besar kaum Muslim Tatar yang berdomisili di kota berpenduduk 25.000 jiwa itu memilih untuk tidak keluar rumah saat referendum.

 

"Saya tidak butuh referendum. Saya tidak akan pergi untuk memberikan suara. Kehidupan saya disini sudah baik," kata Seitvelieva yang saat ditemui akan menjalankan sholat di Mesjid Mahmud Sami.

- Menolak


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper