Bisnis.com, DENPASAR - Fungsionaris Partai Demokrat Jero Wacik punya trik tersendiri merebut simpati massa. Saat awal masa kampanye Pemilu 2014, dia meluncurkan buku yang berisi pendapat orang-orang penting dari Bali tentang dirinya.
Buku berjudul Jero Wacik, Tutur 108 Tokoh Bali itu diluncurkan tepat pada hari pertama kampanye, Ahad (16/3/2014) malam, di hotel legendaris Bali Hotel Jalan Veteran Denpasar.
“Ini acara peluncuran buku, bukan kampanye,” kata Jero Wacik tentang acara yang dihadiri sekitar 200 undangan itu.
Dalam sambutan sekitar satu jam itu, Jero Wacik berkampanye, tetapi bukan mempromosikan dirinya sebagai caleg Partai Demokrat dari daerah pemilihan Bali, melainkan tentang berpikir positif yang selama ini menjadi modal hidupnya.
Dia ingin berpikir positif menginspirasi banyak orang dan memudahkan siapa saja untuk menggapai harapan. Menurutnya, berpikir positif telah membuat dirinya diterima semua kalangan dan gampang bergaul dengan siapa saja tanpa memunculkan syak wasangka.
Dia mengajak para tokoh Bali mengembangkan sifat positif dan tidak saling menyerang satu dengan yang lain. Langkah tersebut akan memudahkan apapun yang dilakukan untuk memajukan Bali.
Wacik memberi contoh idenya untuk mewujudkan bandara baru di Kabupaten Buleleng demi menyeimbangkan dan memeratakan pembangunan di seluruh Bali. Dia serahkan kepada ahlinya dari Kemeneterian Perhubungan untuk menentukan lokasi paling aman untuk penerbangan yang kemudian ditemukan di wilayah Kubutamabahan.
Dia heran yang terjadi selanjutnya adalah polemik dan pertentangan.
“Kalau begini terus kapan bandara itu bisa terwujud? Padahal keberadaan bandara ini akan menumbuhkan perekonomian bukan hanya di wilayah utara Bali, tetapi juga timur dan barat,” ujarnya.
