Bisnis.com, HONG KONG – Tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing mengungkap seberapa dekat hubungan antara Malaysia dan China.
China mengerahkan sejumlah kekuatannya untuk menyusuri jejak hilangnya MH370.
Satelit dengan resolusi tinggi hingga kapal perang canggih dikerahkan militer China untuk melakukan pencarian.
Semua itu menunjukkan betapa betapa China berupaya menunjukkan apa yang bisa dilakukan negeri itu di kawasan ini.
Namun, kini, di hari keenam pencarian MH370 dan 239 penumpangnya yang belum diketahui rimbanya, hubungan Beijing dan Kuala Lumpur mengalami ketegangan.
Pejabat China mulai dari Perdana Menteri Li Keqiang mengeritik cara Malaysia mengatasi masalah ini.
Tak hanya itu, China bahkan sampai mengirim tim pencarian ke Malaysia dan terlibat lebih jauh dalam operasi pencarian ini.
Perhatian Beijing, pada satu sisi, mencerminkan kekhawatiran atas nasib 150 warga China yang berada pada penerbangan MH370.
Di sisi lain, China juga seakan tampil lebih persuasi dan mengendurkan sikap ngototnya selama ini terkait sengketa di Laut China Selatan.
Seorang sumber di kalangan industri dirgantara dan pertahanan menyebutkan respons yang ditunjukkan China akan menjadi hal yang sangat kuat diingat oleh negara-negara tetangganya.
“Ini adalah upaya pamer kekuatan dengan cara damai,” ujar sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya karena mengaku tidak punya kewenangan untuk berbicara kepada media.
Terkait hilangnya MH370, China telah meluncurkan 4 kapal perang, 4 kapal penjaga pantai, 8 pesawat dan mengerahkan 10 satelit untuk pencarian di wilayah yang tergolong jauh dari China daratan.
Bahkan, media China menggambarkan pengerahan kapal perang dalam operasi penyelamatan merupakan hal baru bagi negeri itu.
Pesawat Malaysia Airlines MH370 terakhir dilaporkan melakukan kontak dengan pengawas penerbangan sipil di dekat teluk Thailand, yang membuka ke arah Laut China Selatan.
Qin Gang, juru bicara kementerian luar negeri China, pada Senin menyebutkan bahwa tanggung jawab utama untuk mencari dan melanjutkan penyelidikan atas kasus hilangnya pesawat itu berada pada pihak Malaysia.
Ia menambahkan, meski begitu, Beijing memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk berpartisipasi melainkan juga untuk meminta dan mendesak Malaysia meningkatkan upaya pencarian dan penyelidikan.
Ironisnya, musibah MH370 ini terjadi ketika China dan Malaysia sedang hangat-hangatnya menjalin hubungan.