Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Gencarkan Buru Koruptor di Luar Negeri

China akan meningkatkan perburuannya terhadap para pejabat korup yang melarikan diri ke luar negeri, memiliki aset haram di negara lain serta menghalangi tersangka meninggalkan negara tersebut.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, BEIJING - China akan meningkatkan perburuannya terhadap para pejabat korup yang melarikan diri ke luar negeri, memiliki aset haram di negara lain serta menghalangi tersangka meninggalkan negara tersebut.

Langkah itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan perang terhadap korupsi, media pemerintah melaporkan pada Rabu, dengan mengutip pernyataan seorang pejabat tinggi.

Cao Jianming, kepala Pengadilan Tinggi Pendapatan Rakyat mengatakan, China akan "bekerja lebih teliti dengan lembaga hukum di luar negeri untuk memperluas jaringan dan mengambil tindakan perburuan terhadap mereka yang melarikan diri dan untuk mendapatkan kembali barang-barang 'haram'", demikian surat kabar China Daily.

"Manakala bukti-buktinya layak, kami akan melakukan prosedur penyitaan sesuai hukum," kata Cao.

China sudah lama bergulat dengan masalah yang disebut "petugas telanjang", yaitu merujuk pada pegawai yang suami, istri atau anak-anaknya semua berada di luar negeri, dan memanfaatkan mereka untuk memindahkan aset dari China ke negara lain guna menghindari bukti-bukti.

Diperkirakan jumlah pegawai di China Daratan dengan keluarganya di luar negeri --termasuk akademisi, yang memboyong harta ke luar-- lebih dari satu juta dalam lima tahun terakhir.

Cao mengatakan sekitar 10,14 miliar yuan atau sekitar US$1,65 miliar  "uang haram" dan properti telah ditemukan dan 762 tersangka koruptor ditangkap di dalam dan luar negeri pada tahun lalu, kata China Daily.

Namun petugas kehakiman China menghadapi tantangan untuk menangkap tersangka kejahatan sehubungan dengan masalah hukum dan politik yang terkait dalam pengumpulan bukti-bukti serta masalah ekstradisi.

Selain itu juga penerapan hukuman mati di China, kata Cao seperti dikutip media.

China memiliki sekitar 500 buronan ekonomi di luar negeri, kebanyakan di Amerika Serikat, Kanada dan negara Asia Tenggara, China Daily mengutip Kementerian Keamanan Masyarakat.

Para tersangka penerima suap dan pekerjaan kotor lainnya akan dicekal dengan "lebih cepat" agar tidak meninggalkan China dan pengawasan yang lebih ketat diberlakukan terhadap para pegawai, kata Cao.

Langkah tersebut menandai usaha paling akhir dari pemerintah pada tahun lalu yang membuat peraturan lebih ketat bagi pegawai pemerintah yang mencari pengumpulan aset dan mengirim anggota keluarganya keluar negeri guna menghindari pengawasan melekat dan ketat. (Antara/Reuters)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper