Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Misteri Malaysia Airlines MH370: Ini Dia Identitas Pengguna Paspor Palsu

Kedua pengguna paspor palsu yang termasuk dalam korban 239 penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 berusia 19 dan 30 tahun.
Wartawan memegang foto salah seorang pengguna paspor palsu yang diyakini turut dalam penerbangan Malaysia Airlines MH370./Reuters-Edgar Su
Wartawan memegang foto salah seorang pengguna paspor palsu yang diyakini turut dalam penerbangan Malaysia Airlines MH370./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Setelah sebelumnya pihak keamanan Malaysia menginformasikan satu nama penumpang pengguna paspor palsu, kini identitas pengguna paspor palsu lainnya diungkap ke publik.

Kedua pengguna paspor palsu yang termasuk dalam korban 239 penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 bernama Pouria Nour Mohammad Mehrdad, 19, dan Delavar Seyed Mohammad Erza, 30.

Dari laporan interpol, Pouria menggunakan paspor warga negara Austria atas nama Christian Kozel, sedangkan Delavar menggunakan paspor warga negara Italia atas nama Luigi Mareldi.

Kedua paspor tersebut dilaporkan hilang oleh pemiliknya saat berkunjung ke Thailand beberapa tahun lalu.

Mehrdad dikabarkan akan melanjutkan perjalanam dari Beijing ke Frankfurt, Jerman, dan ibunya telah menunggu di sana. 

Dalam kasus ini timbul pertanyaan bagaimana dua orang Iran tersebut bisa lolos pemeriksaan pihak imigrasi Malaysia di Lapangan Terbang Internasional Kuala Lumpur (KLIA) sebelum menaiki pesawat MH370 tujuan Beijing, China.

Pihak imigrasi Malaysia menyatakan bahwa pihaknya telah mematuhi prosedur standar operasi (SOP) dalam memeriksa dokumen dua lelaki Iran yang memasuki negara ini dengan menggunakan paspor curian.

Kepala Imigrasi Malaysia, Aloyah Mamat dalam keterangan pers menjelaskan penumpang yang menggunakan paspor Austria itu tiba di KLIA pada 28 Februari 2014, pukul 20.28 waktu Malaysia.

Menurut dia, pegawai imigrasi yang membuat pemeriksaan mendapati gambar dalam paspor sama dengan lelaki Iran tersebut, malah petugas imigrasi itu turut bertanya tujuan kedatangan ke Malaysia.

"Setelah merasa jawaban orang tersebut cukup memuaskan, selanjutnya petugas mengeluarkan pas kunjungan sosial yang sah selama 90 hari," ungkapnya.

Pouria kembali muncul di loket imigrasi KLIA tanggal 7 Maret 2014, pada pukul 22.07 waktu setempat.

Itu terjadi saat ia hendak meninggalkan Kuala Lumpur menuju Beijing dengan pesawat MAS MH370.

Demikian pula dengan Delavar, yang menggunakan paspor curian warga Itali atas nama Luigi pada 28 Februari 2014.

Ia tiba di konter imigrasi KLIA pada pukul 20.31 waktu Malaysia.

Ketika di konter pemeriksaan, ungkap Aloyah, lelaki Iran tersebut menunjukkan paspor Italia dan menyebutkan baru tiba dari Phuket, Thailand.

"Petugas imigrasi melihat gambar dalam paspor sama dengan orang yang dihadapannya sebelum pas lawatan sosial dikeluarkan," jelas Aloyah.

Serupa dengan Pouria, Delavar kembali terlihat pada 7 Maret di konter keluar imigrasi KLIA pukul 22.43 waktu Malaysia untuk tujuan ke Beijing, China.

Informasi tentang dua warga Iran yang menggunakan paspor curian itu semakin menarik dengan adanya laporan dari pihak interpol yang menyebutkan keduanya masuk ke Malaysia secara sah dengan menggunakan paspor Iran.

Sekjen Interpol Ronald Noble menduga kedua lelaki Iran, yang menaiki pesawat dengan paspor curian itu, kemungkinan diselundupkan oleh sindikat perdagangan manusia.

Dua pemegang paspor Iran berusia 19 dan 30 tahun yang berangkat dari Doha, menukar paspor mereka di Kuala Lumpur dan menggunakan paspor curian asal Italia dan Austria untuk menumpang pesawat itu, kata Noble kepada wartawan di markas Interpol di Lyon.

"Kami tahu bahwa begitu kedua orang ini tiba di Kuala Lumpur pada 28 Februari, mereka menaiki penerbangan 370 dengan identitas berbeda, paspor curian Austria dan Italia," turut Noble.

Tidak ada laporan mengenai kehilangan ataupun pencurian kedua paspor Iran yang mereka gunakan.

Selain itu, Interpol tidak yakin pesawat Malaysia Airlines hilang akibat serangan teroris.

Upaya pencarian pesawat pembawa 239 penumpang, termasuk awak terus berlanjut dengan melibatkan 10 negara dan wilayah pencariannya diperluas hingga teluk Thailand dan Laut China Selatan.

"Semakin banyak informasi yang kami dapat, semakin dekat kami pada kesimpulan bahwa ini bukan aksi teroris," kata Noble.

Pihak Malaysia menjelaskan bahwa paspor curian yang digunakan dua lelaki Iran untuk menaiki penerbangan Malaysia Airlines MH370 yang hilang pada 8 Maret itu tidak termasuk dalam 'daftar tersangka' (SL) Polis Antarabangsa (Interpol).

Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan faktor itu menyebabkan pegawai Jabatan Imigresen yang bertugas sewaktu hari kejadian tidak mempunyai kecurigaan ketika melepaskan kedua lelaki itu ke dalam penerbangan.

"Jika Interpol meletakkan tanda 'SL' dalam paspor yang hilang itu, semua kaunter Imigresen di seluruh negara diletakkan dalam keadaan berjaga-jaga. Namun dua paspor berkenaan tidak termasuk dalam daftar berkenaan," ujar Zahid.

Oleh karenanya, Zahid sangat yakin dengan kemampuan petugas Imgiresen yang berada di konter sebelum kejadian berlaku.

Menteri Luar Negeri sementara Thailand Surapong Tovichakchaikul membuat pernyataan menyusul laporan-laporan bahwa dua penumpang dari penerbangan MH370 menggunakan paspor yang dicuri di Thailand.

Catatan pemesanan elektronik juga menunjukkan bahwa tiket satu arah dikeluarkan oleh agen perjalanan di daerah wisata pantai Pattaya.

Sebelumnya, kementerian luar negeri Italia dan Austria mengumumkan bahwa nama-nama dari dua warga negara mereka cocok dengan manifes penerbangan.

Tetapi, keduanya - warga Austria Christian Kozel dan yang lainnya warga Italia Luigi Maraldi - tidak naik pesawat dan paspor mereka dicuri.

Rincian itu telah dimasukkan ke dalam database Interpol.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper