Bisnis.com, JAKARTA-- Pendidikan berkaitan erat dengan kemiskinan. Makin rendah tingkat pendidikan seseorang, kian sulit dia untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidupnya.
"Bila seseorang miskin, peluang dia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi akan semakin kecil," kata R. Agus Sartono, Deputi Menko Kesra Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, di Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Dia mengatakan untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan, pendidikan harus didorong lebih tinggi. "Sepanjang tingkat rata-rata pendidikan di Indonesia rendah, maka akan sulit bagi negeri ini untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyatnya," ujar Agus dalam acara Deputy Meet The Press di kantor Kemenko Kesra.
Dia menyebutkan sekarang rata-rata lama pendidikan orang Indonesia hanya 8,02 tahun. Itu setara dengan kelas 2 SMP. Dari segi kualitas SDM, sekitar 60% adalah lulusan SMP, dan 80% lulusan SMA. Kenyataannya itu, lanjutnya, membuat posisi Indonesia menjadi sulit bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.
"Padahal pada 2015, kita sudah masuk ke era perdagangan bebas. Ketika negara lain sudah mencapai rata-rata pendidikan hingga perguruan tinggi, kita masih berada di lulusan SMP dan SMA," ungkapnya.
Menurut dia, pemerintah seharusnya menyiapkan SDM berkualitas sejak dahulu. Alokasi anggaran pendidikan 20% dari APBN baru dilaksanakan sejak 2006. Dan itu sebenarnya sudah terlambat.
"Sebagai perbandingan Malaysia sudah menerapkan alokasi anggaran pendidikan 20% sejak 1980-an," tambah Agus.
Namun, lanjutnya, walaupun terlambat, dia berharap grand desain pembangunan pendidikan yang dituangkan dalam rencana jangka panjang dan menengah (RJPM), mampu memberikan solusi terhadap rendahnya rata-rata lama sekolah, dan rendahnya lulusan rata-rata tenaga kerja Indonesia.
Pendidikan Jadi Kunci Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Pendidikan berkaitan erat dengan kemiskinan. Makin rendah tingkat pendidikan seseorang, kian sulit dia untuk memperbaiki tingkat kesejahteraan hidupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu