Bisnis.com, TORONTO— Kanada mulai mendapatkan titik terang terkait dengan perjanjian perdagangan dengan Korea Selatan menyusul tertundanya pembahasan perdagangan bebas kedua negara tersebut selama lebih dari 8 tahun terakhir.
Perdana Menteri Kanada Stephen Harper optimistis pembicaraan dengan Korea Selatan akan menghasilkan kesepakatan yang akan menguntungkan kedua belah pihak.
“Ini adalah kemajuan besar, bukan hanya untuk ekonomi kita [Kanada] tetapi juga terhadap hubungan bilateral antara Kanada dan Korea Selatan selama ini,” katanya di Toronto, Minggu (9/3/2014).
Jika kedua belah pihak menyepakati perjanjian perdagangan tersebut, ungkapnya, itu merupakan langkah pertama Kanada untuk memperluas jangkauan di kawasan Asia Pasifik.
Menurutnya, Korsel adalah negara yang memiliki prospek ekonomi yang positif, apalagi Negeri Ginseng itu memiliki hubungan perdagangan dengan seluruh negara di Asia. “Jadi, ini merupakan kesepakatan bagus bagi Kanada untuk mendapatkan akses masuk ke Asia Pasifik,” ujarnya.
Harper mengunjungi Korsel pada 9-11 Maret dan dijadwalkan bertemu dengan Presiden Korsel Park Geun Hye.
Negosiator sedang merampungkan detil mengenai standar keselamatan otomotif yang diminta Pemerintah Korsel.
Produsen otomotif asal Negeri Paman Sam yang beroperasi di Kanada antara lain General Mototrs Co. dan Ford Motor Co. mengkhawatirkan standar tersebut akan menghambat perdagangan secara tidak langsung.
Kanada dan Korsel juga masih membahas penyelarasan tarif impor otomotif dari Korsel ke Kanada bagi perusahaan misalnya Hyundai Motor Co. dan Kia Motors Corp. dan mekanisme sengketa.
Pakta perdagangan dengan Korsel merupakan perjanjian perdagangan terakhir yang ditandatangani oleh Harper. Sebelumnya, dia telah menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa pada Oktober tahun lalu.
Kanada dan Korsel mulai melakukan negoisasi perdagangan pada 2005 hingga mengalami kebuntuan pada 2005.
Berdasarkan data pemerintah Kanada, nilai perdagangan kedua negara tersebut mencapai US$9,1 miliar pada 2012. Jika dirinci pada tahun tersebut, ekspor ke Korsel senilai US$3,34 miliar, sedangkan impor dari negara itu berjumlah 6,4 miliar dolar Kanada.
Amerika Serikat dan Korsel telah lebih dulu mengimplementasikan perjanjian perdagangan bebas pada 2012.