Bisnis.com, JAKARTA – Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief membantah isu penjualan Gunung Ceremai, yang wilayahnya meliputi Kabupaten Cirebon, Kabupatan Kuningan, dan Kabupatan Majalengka, Jawa Barat, kepada Chevron Corporation seharga Rp 60 triliun.
“Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun untuk menjual Gunung Ceremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun,” kata Andi Arief, seperti dikutip laman resmi setkab.go.id, Selasa (4/3/2014).
Menurutnya, tidak benar dan tidak masuk akal isu penjualan Gunung Ceremai itu. “Di sidang kabinet maupun statemen langsung dari Presiden, para menteri dan yang berwenang tidak ada rencana itu,” tegas Andi.
Dia meminta agar berita hoax itu segera dihentikan dan sumber pertama yang menyebarkan berita meresahkan ini segera meralatnya.
“Memang ini menjelang Pemilihan Umum [Pemilu], tetapi masih banyak cara terhormat yang dapat dilakukan, bukan dengan menyebar berita seperti itu,” tegasnya.
Selain bertebaran di Blackberry Messengger (BBM), isu mengenai penjualan Gunung Ceremai juga meramaikan media sosial sosial Facebook serta Twitter. Tak cukup sampai di situ, ajakan untuk menyelamatkan Gunung Ceremai langsung berdatangan melalui hashtag #saveciremai hingga kemarin, Senin (3/3/2014). Sejauh ini, belum diketahui siapa pengirim broadcast tersebut.
Menanggapi kabar tersebut, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ceremai (BTNGC) Dulhadi membantah informasi bahwa Gunung Ceremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, telah dijual kepada Chevron. "Ngak benar itu (dijual). Saya tidak tahu itu isu dijual dari mana," kata Dulhadi.
Dulhadi juga membantah mengenai kemungkinan pemanfaatan geotherman di Gunung Ceremai itu. "Hingga saat ini, tidak ada proses pemanfaatan geothermal di sana," tegas Dulhadi.