Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Bali Merasa Jadi Target Utama Para Teroris

Pastika mengakui, dirinya menjadi target nomor satu para teroris sehingga ia mengkhawatirkan terjadi penyusupan dalam berbagai kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat di Pulau Dewata.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika
Gubernur Bali Made Mangku Pastika

Bisnis.com, DENPASAR - Mantan Kepala Investigasi Bom Bali I yang kini menjadi Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, ternyata punya kekhawatiran mendalam menjadi target para teroris.

Pastika mengakui, dirinya menjadi target nomor satu para teroris sehingga ia mengkhawatirkan terjadi penyusupan dalam berbagai kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat di Pulau Dewata.

"Kalau dibilang target nomor satu teroris, itu sebenarnya saya. Jadi seperti itulah situasinya, saya khawatir hal-hal yang masuk seperti itu. Ini saya kira akan merugikan kita semua," katanya saat menggelar dialog terbuka dengan komponen masyarakat Bali, di Denpasar, Minggu (2/3/2014) malam.

Pastika mengkhawatirkan kemungkinan adanya kelompok radikal yang menggunakan kesempatan atau menyusup pada kasus pemasangan spanduk provokatif yang bertuliskan "Penggal Kepala Mangku P" di pojok barat Kantor Gubernur Bali pada Rabu (26/2).

"Saya terus terang saja, mungkin banyak yang tidak begitu tahu sesungguhnya saya menjadi target para teroris," ujar Pastika.

Ia juga mengkhawatirkan, jika spanduk provokatif itu merupakan pekerjaan orang-orang yang dendam pada dirinya.

"Tidak ada Densus 88 kalau tidak ada saya, tidak ada UU Anti-Terorisme kalau tidak ada saya. Orang mungkin tidak tahu prosesnya bagaimana saya dimusuhi oleh semua pihak. Perjuangannya panjang tetapi saya tidak mungkin cerita satu per satu di balik peristiwa pengeboman tersebut dan mengapa peristiwa itu terjadi," kenangnya.

Mantan Kapolda Bali itu menegaskan, selama ini tidak pernah mempersoalkan adanya demonstrasi karena hal itu merupakan hak asasi warga negara.

"Mau demo apa pun, saya tidak melaporkan kepada polisi. Kecuali hal ini karena saya bukan mempersoalkan demonya tetapi ancaman jiwa itu. Siapa pun di Bali kalau mengancam jiwa seseorang, menurut saya patut disikapi serius," katanya.

Ia mengatakan, tidak mencampuri proses hukum yang sedang berlangsung pascakasusnya dilaporkan ke Polda Bali.

"Mungkin ada yang menduga saya sebagai mantan Kapolda Bali bisa mencampuri proses hukum, tetapi hal ini saya serahkan sepenuhnya kepada kepolisian karena dapat menyangkut siapa saja, tidak hanya saya," ujarnya.

Pastika berkeyakinan yang menulis spanduk itu bisa jadi tidak sadar dan jangan-jangan cuma gagah-gagahan. Namun, di balik tindakan pembuatan dan pemasangan spanduk itu ada yang menyuruh dan memprovokasi.

Seperti diketahui, sejumlah lembaga masyarakat di Bali memprotes reklamasi Teluk Benoa.

Sebuah spanduk penolakan reklamasi Teluk Benoa bercap darah dan bertuliskan ancaman “Penggal Kepala Mangku P” sempat bertengger di sudut kiri Kantor Gubernur Bali, di kawasan Renon, Denpasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper