Bisnis.com, BRUSSELS--Kementerian Pertahanan Inggris terus mengamati aktivitas militer Rusia setelah Moskow memerintahkan pasukannya untuk bersiaga di perbatasan Ukraina.
"Kami tentu saja akan mengawasi secara serius aktivitas apapun dari pasukan Rusia," kata Menteri Pertahanan Inggris William Hammond, seperti dikutip Reuters, Rabu (26/2/2014).
Hammond menegaskan dirinya akan mendorong semua pihak untuk membiarkan warga Ukraina menyelesaikan konflik dalam negerinya dan kemudian menentukan sendiri masa depan mereka tanpa gangguan eksternal.
Hammond sendiri berada di Brussels, Belgi, untuk bertemu dengan menteri pertahanan dari negara anggota NATO untuk membicarakan seputar situasi di Ukraina.
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan militernya untuk bersiaga penuh dan melakukan latihan militer dadakan untuk menguji kesiapan bertempur mereka di perbatasan Barat Rusia, yang secara langsung memanaskan suhu di Eropa.
Sementara, AS dan Eropa lebih dahulu memperingatkan Rusia untuk tidak melakukan aksi militer di Ukraina, negara yang digadang-gadang oleh Putin menjadi anggota persekutuan Uni Eurasia.
Petinggi Rusia mengatakan, Moskow tidak akan ikut campur di Ukraina, asalkan negara-negara Barat juga tidak. Ukraina sendiri bukanlah anggota NATO, namun sempat berperan aktif dalam operasi militer Sekutu seperti di Kosovo dan Afghanistan.
Secara terpisah, Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Berlin juga akan terus memantau situasi di Ukraina, dan secara diplomatis menambahkan, krisis tidak akan selesai jika tidak mengajak Rusia bicara bersama.
"Kita harus melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan agar Ukraina kembali stabil. Negara itu tidak boleh terpecah," tuturnya.