Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Australia Tony Abott 'Ngelak' Mata-matai RI Untuk Tujuan Komersial

Perdana Menteri Australia Tony Abbott 'mengelak' kegiatan intelijen negaranya bertujuan untuk kegiatan komersil setelah harian New York Times menyatakan sebuah dokumen yang dibocorkan Edward Snowden menunjukkan Australia memata-matai pembicaraan soal perdagangan Indonesia.
PM Australia Tony Abbott dan Presiden SBY/JIBI
PM Australia Tony Abbott dan Presiden SBY/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Perdana Menteri Australia Tony Abbott membantah kegiatan intelijen negaranya bertujuan untuk kegiatan komersil setelah harian New York Times menyatakan sebuah dokumen yang dibocorkan Edward Snowden menunjukkan Australia memata-matai pembicaraan soal perdagangan Indonesia.

Direktorat Sinyal Australia (ASD) menyatakan kepada Badan Keamanan Nasional AS bahwa pihaknya melakukan pemantauan terhadap komunikasi antara pejabat Indonesia dan sebuah lembaga bantuan hukum Amerika Serikat. Informasi yang diperoleh dari pemantauan itu bertujuan untuk membantu negosiasi perdagangan, menurut Times kemarin merujuk pada sebuah dokumen rahasia pada Februari 2013 yang dibocorkan mantan agen rahasia AS Edward Snowden.

“Kami tidak mengumpulkan data intelijen untuk tujuan komersial,” ujar Abbott kepada radi Australian Broadcasting Corp. hari ini sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (17/2/2014). Dia menambahkan pihaknya mengumpulkan data bintelijen untuk menyelematkan kehidupan warga Australia dan untuk menyelamatkan kehidupan warga negara lainnya.

Hubungan Indonesia dan Australia hingga kini masih terganggu sejak mencuatnya kasus kegiatan penyadapan atas atas hubungan telepon pejabat Indonesia yang dilakukan intelijen Australia. Meski Duta Besar Indonesia telah ditarik dari Australia, namun Duta Besar Australia masih berkantor di Jakarta.  (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper