Bisnis.com, JAKARTA - Pakar Vulkanologi Surono mengatakan karakteristik Gunung Kelud hanya ada dua erupsi eksplosif yakni erupsi besar dan sangat besar sekali. Untuk sementara, aktivitas Kelud tidak terpantau karena peneliti di pos pengamatan berjarak 7,5 kilometer ditarik sementara demi keselamatan.
Sehingga pertanyaan apakah Kelud akan kembali erupsi atau tidak belum bisa dipastikan. Yang penting radius 10 kilometer dari puncak kelud steril dari aktivitas karena awan panas sangat berbahaya dan mematikan.
"Untuk sementara tidak terpantau apakah kembali atau tidak, biasanya singkat kira-kira sama seperti Merapi 2010. Mari kita tunggu dulu kata akhir dari Kelud," ujar Surono saat interview live di Metro TV, Jumat (14/2/2014).
Gubernur Jawa Timur Soekarwo, lanjut Surono, telah memerintahkan jajarannya untuk melarang masuk di radius 10 kilometer Gunung Kelud. "Jangan sampai terulang kejadian Sinabung. Semua menghormati biar semua selamat," ujar Surono selalu berharap erupsi Gunung Api tidak ada korban.
Adapun, sejarah erupsi Kelud berbeda-beda, menurut Surono pada 2007 membentuk kubah lava tapi sebelumnya melontarkan isi kawah.
Mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tersebut mengatakan Kelud punya rumus sendiri. Masyarakat sudah mengerti apa yang harus dilakukan untuk mengedepankan keselamatan. "Kita ikuti dulu jangan masuk 10 kilometer."