Bisnis.com, BATU--Pemkot Batu, Jawa Timur, meningkatkan pembangunan infrastruktur utamanya di desa melalui anggaran alokasi dana desa (ADD) sebesar Rp400-Rp500 juta per desa guna mendukung sektor pariwisata di wilayahnya.
Imam Suryono, Kepala Bagian Pemerintahan Kota Batu, mengatakan banyak infrastruktur di desa yang rusak seperti jalan, jembatan, maupun drainase. Melalui penggunaan dana ADD, pembenahan maupun pembangunan infrastruktur baru bisa dilakukan dengan lebih cepat.
"Kota Batu memiliki 24 desa yang semuanya mendapat dan memanfaatkan ADD untuk membiayai program pembangunan di wilayahnya," ujarnya di Batu, Kamis (13/2/2014).
Pada 2013 masing-masing desa telah mendapat jatah ADD. Hanya saja dari jumlah tersebut baru lima desa yang telah menyelesaikan laporan pertanggungjawaban (SPJ) dari penggunaan ADD.
Kelima desa tersebut adalah Punten, Bulukerto, Songgokerto, Dadaprejo, dan Temas. Sedangkan 19 desa yang lain belum memberikan SPJ ke Pemkot Batu. Harapannya desa segera menyerahkan laporan agar tidak kesulitan mendapat ADD pada 2014.
"Belum diserahkannya SPJ tersebut bukan berarti pemerintahan desa bersangkutan belum membuat laporan. Hanya saja kinerjanya masih terkesan lambat," jelas dia.
Sebagian besar desa penyelesaian laporannya belum mencapai 100% atau rata-rata masih sekitar 70%. Sebelumnya pemkot juga telah memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan kepada petugas di setiap pemerintahan desa..
Hernanto, Kepala Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu, mengatakan dana ADD tersebut telah dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur di wilayahnya.
"Hampir 70% infrastruktur di tempat kami yang selama ini belum tersentuh dengan baik bisa ditingkatkan dengan dana ADD tersebut," tambah dia.