Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo angkat bicara tentang beragam survei calon presiden yang selalu menempatkannya pada posisi teratas.
Namun, pada survei Lembaga Survei Nasional (LSN) menunjukkan adanya penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Gubernur DKI Joko Widodo. Penurunan kepercayaan ini paling terlihat dalam hal penanganan masalah banjir dan kemacetan Ibu Kota.
Menurut Jokowi, survei yang dilakukan pada akhir-akhir ini ada dua kemungkinan yakni benar-benar survei atau sekedar titipan.
"Ada survei yang benar-benar survei, ada survei yang titipan. Namanya juga tahun politik," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Senin (10/2/2014).
Menurut survei tersebut masyarakat Jakarta lebih banyak mencalonkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan angka 33,8% dibandingkan dengan Jokowi yang hanya 32,5%. Hal itu membuktikan warga Jakarta mengharapkan Jokowi tetap menjadi Gubernur sampai 2017.
Namun, Jokowi menanggapi selama ini sudah bekerja keras siang malam untuk mengatasi banjir dan kemacetan yang tidak kunjung berhasil.
“Yang penting sekarang adalah bekerja untuk Jakarta, tidak memikirkan capres.”
Menurut Jokowi, survei tidak ada yang salah karena bisa dijadikan bahan koreksi dalam dalam menjalankan tugasnya sebagai gubernur. "Saya kira yang paling penting setiap hari dari pagi sampai tengah malam saya bekerja. Survei apapun saya kira bisa kita jadikan untuk koreksi," ujarnya.