Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apkasi: Eksploitasi SDA Berlebihan Bahayakan Integritas Bangsa

Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memperjuangkan agar eksploitasi sumber daya alam Indonesia oleh perusahaan asing tidak berlebihan, karena bisa mengganggu keutuhan dan integritas bangsa.
Penambangan Batu Bara/Bisnis
Penambangan Batu Bara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) memperjuangkan agar eksploitasi sumber daya alam Indonesia oleh perusahaan asing tidak berlebihan, karena bisa mengganggu keutuhan dan integritas bangsa.

“Sumber daya alam Indonesia dikuras. Kalau tidak ada orang yang berani berbicara lantang, kita akan tetap stagnan seperti sekarang. Ini yang mendorong saya untuk berjuang,” ujar Isran Noor, Ketua Apkasi, dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2).

Dia menjelaskan perjuangan itu bukan berarti menabrak aturan dan undang-undang yang berlaku, karena Apkasi mengetahui soal ketatanegaraan dan proses demokrasi politik dengan baik.

Isran prihatin terhadap eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam di Indonesia.

Di hadapan ratusan mahasiswa dan warga Kalimantan Timur di GOR Universitas Mulawarman, Samarinda di acara bertajuk Isran Noor Mendengar, dia berjanji untuk terus berjuang ‘melawan’ asing yang mengeksploitasi SDA Indonesia.
Dia mengungkapkan sebagai Bupati Kutai Timur telah terang-terangan dan berani  berani memutus perusahaan asing di Indonesia.

Perlawanan Isran terhadap korporasi asing yang dianggap tidak benar dalam menjalankan usahanya di wilayah Kutai Timur ditunjukkan dengan menggugat dua perusahaan tambang raksasa dunia, Rio Tinto (Australia) dan Beyond Petroleum (Inggris), pemilik awal PT Kaltim Prima Coal (KPC) di International Center Settlement Investment of Disputes.
Bahkan, dia sempat menutup operasi KPC dan menghentikan izin perusahaan tambang batu bara Churchill Mining.

Menurutnya, sudah tiga kali menghentikan perusahaan asing. Pada 2008, misalnya dia memutus perusahaan Australia dan Inggris sampai arbitrase di Singapura.

“Sekarang dalam proses pending karena pemerintah mencabut dukungan, tapi saya lanjutkan ke tingkat internasional di Washington. Insya Allah pertengahan Februari sudah ada pengumuman hasil arbitase,” tegasnya.

Menurut Isran, kekayaan alam di bumi ini adalah milik bangsa dan hak kedaulatan negara, sehingga harus dikuasai negara dan untuk kedaulatan rakyat, sesuai dengan amanah UUD 45.

Pada kesempatan dialog Presiden BEM Universitas Mulawarman Rahmadasa Nasution mengharapkan  agar Apkasi bisa memperjuangkan dana perimbangan keuangan daerah untuk kesejahteraan rakyat.

“Kita punya sumber energi tapi nggak punya listrik. Kita punya perkebunan, semuanya. Saya minta bapak perjuangkan aspirasi kami para mahasiswa di tingkat nasional,” katanya.

Rahmadasa mengatakan turut bangga bahwa Apkasi dipimpin oleh putra daerah Kalimantan Timur. Dia berharap keberadaan Isran di Apkasi selaku 'presiden' dari seluruh bupati di Indonesia mampu memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper