Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Laut Karangantu Surut, Ini Penjelasan BMKG Serang

Surutnya perairan pantau Karangantu dinilai merupakan fenomena pasang surut biasa.Pasang surut air laut di Karangantu biasa terjadi pada siang hari sekitar pukul 10.00 WIB, atau malam hari.
News Editor
News Editor - Bisnis.com 07 Februari 2014  |  10:48 WIB
Laut Karangantu Surut, Ini Penjelasan BMKG Serang
Pantai Karangantu tiba-tiba surut - Antara

Bisnis.com, JAKARTA- Surutnya perairan pantau Karangantu dinilai merupakan fenomena pasang surut biasa.

"Surutnya itu fenomena pasang surut biasa, kadang terjadi siang, malam atau waktunya tidak menentu," kata Kepala BMKG Serang Parmin di Serang, Jumat (7/2/2014) seperti dikutip Antara.

Menurutnya, pasang surut air laut di Karangantu biasa terjadi pada siang hari sekitar pukul 10.00 WIB, atau malam hari. Surutnya air laut juga seperti biasa, tidak sampai terjadi hingga satu kilometer.

"BMKG sudah mengecek ke lokasi dan meminta keterangan warga, memang itu biasa surut seperti itu, terutama pada siang hari," katanya.

Pantauan dilokasi pantai Karangantu air kondisi ketinggian air laut nampak seperti biasa tidak terlihat surut ataupun mengering. Aktivitas para nelayan juga seperti biasa ada yang ke luar masuk pelabuhan, puluhan kapal nelayan juga seperti biasa bersandar di pelabuhan nelayan tersebut.

Petugas Pos Polair Polres Serang Brigadir Rahmat Parlagutan mengatakan surutnya air laut di Pantai Karangantu biasa terjadi setiap hari mulai siang sekitar pukul 11.00 WIB sampai sore pukul 18.00 WIB dan juga terjadi pada malam hari.

Namun karena saat ini kondisinya musih hujan, sehingga lumpur yang berada di pinggir pantai lebih banyak dan saat airnya surut lumpurnya tampak lebih banyak.

"Surutnya seperti biasa aja setiap hari juga terjadi. Saya tidak melihat ada ikan pada mati di sini," kata Rahmat.

Menurutnya, memang jika saat airnya surut, banyak kapal nelayan yang tidak bisa lewat karena lumpurnya tinggi. Banyaknya lumpur tersebut disebabkan karena hujan, sehingga lumpur terbawa air sungai Cibanten yang masuk ke arah pantai Karangantu.

Dia mengatakan banyak warga yang menanyakan kondisi pantai Karangantu, karena menurut pemberitaan di media air laut di Pantai Karangantu surut tidak seperti biasanya.

"Saya setiap mantau di sini. Tidak ada apa-apa, surut seperti biasa aja. Memang biasanya lumpurnya dikeruk, tapi tahun ini tidak dikeruk jadi lumpurnya menumpuk" kata Rahmat.

Darman salah seorang nelayan Karangantu juga mengaku aktivitas nelayan di Karangantu seperti biasa, karena tidak terganggu kondisi air yang surut.

"Biasa aja tidak ada apa-apa, air surut itu menag biasa karena air laut kan pasang surut," katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

pantai tsunami

Sumber : Antara

Editor : Linda Teti Silitonga

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top