Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Prof. Tjandra Yoga Aditama pimpin delegasi RI ke Executive Board WHO (EB WHO) Meeting ke-134, yang berlangsung di Jenewa, 20-25 Januari 2014.
"Pertemuan kemarin dibuka dengan sambutan Dirjen WHO, yang menyampaikan tantangan dunia di bidang kesehatan masyarakat. Meliputi agenda setelah 2015, eliminasi polio di Asia Tenggara dan guinea worm di Afrika, Universal Health Care, penanganan kesehatan pada daerah konflik bersenjata, reformasi WHO, dan pentingnya prioritas dalam penanggulangan masalah kesehatan," kata Tjandra melalui surat elektrokniknya dari Jenewa, Selasa (21/1/14).
Dia menuturkan t opik teknis pertama yang dibahas pada EB WHO ke-134 ini, adalah tuberkulosis.
"Saya menyampaikan statement Indonesia yang isinya antara lain keberhasilan penanggulangan TB di Indonesia, sebagai salah satu high burden countries yang mencapai target MDGs. Juga tantangan untuk meningkatkan penemuan dan penyembuhan kasus, sehingga mencapai target agar TB," ungkapnya.
Selain itu, kata Tjandra, Indonesia setuju menjadi co-sponsor rancangan resolusi (Ranses) Global Strategy and Targets for Tuberculosis Prevention, Care and Control setelah 2015. Senin malam kemarin, lanjutnya, ada tim kecil membahas detail Ranses ini.
Dia menambahkan masalah yang juga dibahas adalah tentang Global Vaccine Action Plan (GVAP).
"Saya menyampaikan bahwa Indonesia mendukung GVAP. Pada 2014 ini kita akan meningkatkan cakupan dan hasil imunisasi rutin. Indonesia juga sepakat untuk terus mengkaji kemungkinan penambahan jenis imunisasi baru dalam masa Decade of Vaccination (DoV) initiative mendatang," ujarnya.
Tjandra menjelaskan bahwa dia juga melakukan pertemuan dengan Poonam Singh, Regional Director WHO SEARO yang baru dipilih, dan dilantik pada hari ini, Selasa, 21 Januari 2014.