Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim pada Senin (20/1/2014) mengatakan "heran dan terkejut" atas larangan memasuki Jepang, sementara mempertanyakan apakah koalisi yang memerintah Malaysia berada di belakang tindakan itu.
Anwar mengatakan tiba di Bandara Internasional Narita untuk kunjungan pribadi pada Ahad dan diberitahu oleh pihak imigrasi bahwa ia dilarang masuk karena dihukum pada 1999 atas pidana sodomi dan korupsi.
Hukuman yang kontroversial itu, yang melemparkan bintang politik yang sedang naik daun waktu itu dari partai politik yang lama menguasai Malaysia dan kemudian dihukum penjara enam tahun, dianggap oleh banyak pihak sebagai tuduhan palsu oleh musuh-musuh Anwar.
"Saya heran dan kaget dengan insiden itu," kata Anwar, 66 tahun kepada AFP yang dikutip Antara.
"Itu bukanlah cara bagi satu negara yang demokratis untuk mmperlakukan seorang pemimpin politik oposisi dan seorang politisi kawakan." Ia menyeru pemerintah Malaysia "menyelidiki insiden ini dan melakukan satu protes keras kepada Tokyo."
Anwar mengatakan ia memprotes kepada para pejabat imigrasi Jepang, dengan mengatakan vonis tahun 1999 adalah satu alasan yang tidak sah untuk mencegah ia masuk, dan ia telah mengunjungi Jepang selama tiga kali sejak 2006 tanpa insiden.
Pejabat mengatakan kepada dia secara tidak jelas bahwa mereka menanggapi satu "laporan" yang lebih baru" mengenai dia, katanya.
Anwar menambahkan ia diundang ke Jepang untuk menyampaikan pidato mengenai kerukunan antar-agama oleh satu organisasi swadaya masyarakat Jepang.
Ia pulang ke Malaysia dengan satu pesawat berikutnya.
Dalam satu tulisan di blog, Anwar mengatakan ia merasa "ada tangan-tangan tersembunyi bekerja di sini" dan meminta satu penjelasan dari kementerian luar negeri Malaysia.
"Pelarangan Anwar Ibrahim memasuki Jepang menimbulkan persoalan-persoalan serius mengenai keterlibatan pemerintah (Malaysia) ini," kata Partai Keadilan Rakyat yang dipimpin Anwar dalam satu pernyataan terpisah.
Kementerian luar negeri Malaysia tidak segera menanggapi permintaan bagi komentar.
Anwar mengatakan kedubes Jepang di Malaysia telah memberitahu kepada dia sebelum bertolak ke ke sana tidak ada masalah untuk mengunjungi Jepang. Para pejabat kedubes itu menolak memberi komentar segera kepada AFP.
Koalisi yang memerintah Malaysia semakin lemah di parlemen sejak Anwar secara resmi menjadi pemimpin oposisi pada 2008.
Oposisi menuduh koalisi telah lama berkampaye untuk mengganggu dan tuduhan palsu yang dirancang untuk mencemar nama baik Anwar.
Segera setelah oposisi menunjukkan kekuatannya tahun 2008, Anwar menghadapi tuduhan baru melakukan kegiatan seks terlarang dengan seorang mantan pembantu laki-kalinya. Sodomi dilarang di Malaysia yang berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Satu pengadilan pembebasan Anwar tahun 2012 tetapi pemerintah mengajukan banding atas keputusan itu.
Pada 2012 ia dituduh melakukan pertemuan tidak sah menyangkut satu protes anti-pemerintah, tetapi satu pengadilan membatalkan tuduhan itu awal bulan ini.