Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekspor Sumut Ditarget Tumbuh 15%

Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumatra Utara optimistis kinerja ekspor tahun ini mampu terdongkrak 15%, kendati sempat menurun pada 2013.

Bisnis.com, MEDAN--Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumatra Utara optimistis kinerja ekspor tahun ini mampu terdongkrak 15%, kendati sempat menurun pada 2013.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor melalui pelabuhan muat di Sumut pada November 2013 mencapai US$877,44 juta atau meningkat 2,31% dibandingkan dengan pencapaian Oktober 2013 US$857,63 juta.

Kendati demikian, nilai ekspor pada Januari-November 2013 US$8,82 miliar justru menurun 7,63% dibandingkan dengan total nilai Januari-November 2012 yang mencapai US$9,55 miliar.

Ketua GPEI Sumut Khairul Mahalli menyebutkan untuk meningkatkan kinerja ekspor Sumut pada tahun ini memang tidak bisa lagi hanya mengandalkan ekspor komoditas, meski masih menjadi kontributor utama.

Beberapa sektor lain yang perlu pembinaan untuk mendongkrak ekspor Sumut yakni hasil industri, produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan industri kreatif.

"Tahun lalu, secara kuantitas sebenarnya cukup stabil. Tahun ini, kami proyeksi peningkatan nilai ekspor 15%. Beberapa potensi ekspor alternatif ada di produk turunan seperti turunan CPO dan karet, serta industri kreatif seperti kerajinan tangan," ucap Khairul kepada Bisnis.com, Rabu (15/1/2014).

Selain itu, GPEI juga menyiapkan beberapa strategi untuk meningkatkan ekspor Sumut, yakni memberi pelatihan bagi pelaku UMKM dengan produk potensi ekspor, melakukan kerja sama perdagangan dengan negara lain atau memperluas pasar, dan melakukan sinergi dengan 10 provinsi lain di Sumatra.

Untuk meningkatkan kerja sama perdagangan, GPEI Sumut akan menjajaki kemungkinan perluasan pasar khususnya di beberapa negara Asia Tenggara yakni Vietnam, Myanmar, dan Brunie Darussalam.

"Di Vietnam kita bisa memasarkan produk makanan olahan, dan material bangunan karena konstruksi yang sedang agresif. Selain itu, juga ada alat pertanian. Diversifikasi baik produk maupun pasar penting untuk menyongsong MEA 2015," tambah Khairul.

Adapun, sinergi dengan 10 provinsi lainnya di Sumatera, adalah meningkatkan ekspor produk potensi ekspor daerah lain seperti kayu manis dari Sumatera Barat melalui pelabuhan Belawan dan Kuala Namu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper