Bisnis.com, MANADO - Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang mendapat pengakuan sebagai tokoh kemajemukan nasional. Pengakuan itu datang dari masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya para pemuda yang tergabung dalam organisasi kepemudaan GP Ansor. Pengakuan serupa juga datang dari para tokoh Nahdatul Ulama dan Muhammadiah di Indonesia wilayah NTB.
Ketua Pengurus Wilayah NU NTB, Tuan Guru Haji Achmad Taqiuddin Mansur mengatakan pengakuan kepada Sarundajang tidak lepas dari peran beliau dalam menyelesaikan konfik di bebapa wilayah di Tanah Air.
“Pengabdian Sarundajang dalam menjalankan tugas khususnya saat mengatasi konflik di beberapa daerah merupakan cerminan Pemimpin yang amanah," ujarnya dalam siaran resmi pemprov Sulut, Selasa (14/01/2014).
Pengakuan itu terungkap ketika Sarunjadang diundang untuk menjadi pembicara dalam acara Silaturrahmi dan Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Wilayah NTB.
Dalam kesempatan itu, Sarundajang berbagi pengalaman ketika mengatasi permasalahan di dua daerah konflik saat menjalankan tugas negara sebagai Penjabat Gubernur dan Penguasa Darurat Sipil di Provinsi Maluku Utara dan Maluku.
“Bangsa kita adalah Negara ajaib karena memiliki banyak suku, budaya, agama, bahasa, yang mendiami bangsa yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau, dan kita masih sebagai satu keluarga dalam himpunan NKRI,” ujar Sarundajang yang juga merupakan peserta konvensi calon presiden partai Demokrat.