Bisnis.com, OSLO—Norwegia, negara dengan total kekayaan terbesar di dunia yang mencapai US$820 miliar, berusaha memperluas asetnya guna memenuhi target yang telah dicanangkan.
Perdana Menteri Erna Solberg mengatakan pemerintah akan berinvestasi di sektor pipa tambang, jalan dan infrastruktur lainnya yang dirasa cocok dengan persediaan dana kekayaan negara. Dia menilai pilihan itu bisa menarik lebih banyak investor.
Pemimpin partai konservatif yang menjadi Perdana Menteri sejak Oktober 2013 ini mengatakan pemerintah telah mengkaji bagaimana cara pengelolaan dana tersebut.
Kekayaan yang didapatkan dari penerimaan minyak bumi dan gas itu telah melewati target return sebesar 4% selama dekade terakhir, sebagian karena gejolak pasar keuangan yang dimulai dari AS dan menyebar ke Eropa sehingga menimbulkan kerugian investasi
“Memperluas mandat untuk infrastruktur adalah bagian diskusi yang akan kita lakukan,” ujar Solberg di Oslo, Rabu (8/1/2014).
Menurutnya, bagian terpenting adalah negara memiliki tingkat keamanan investasi yang baik. Pemerintah harus melakukannya secara konservatif tanpa banyak mengambil risiko.
Sejauh ini, pemerintah telah memberikan usulan agar meningkatkan fokus penggunaan dana kepada pasar negara berkembang dan sektor energi.
Norwegia akan menentukan kebijakan saat musim semi atas usulan-usulan tersebut. Kekayaan pemerintah terdiri atas 60% kepemilikan saham, 35% pada obligasi dan 5% pada sektor real estat.
“Infrastruktur merupakan sektor yang sempurna, jika dapat memberikan hasil yang sesuai,” ujar Solberg.
Untuk saat ini menurutnya, pemerintah tidak hanya mempertimbangkan sektor infrastruktur, tetapi juga tetap mempertimbangkan sektor yang lain.