Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengungsi Gunung Sinabung Mulai Kekurangan Logistik

Peningkatan jumlah pengungsi akibat akitivitas Gunung Sinabung membuat pengungsi di Jambur Siabang-abang kekurangan logistik. Tak hanya itu, tempat pengungsian mereka juga belum ada.

Bisnis.com, MEDAN - Peningkatan jumlah pengungsi akibat akitivitas Gunung Sinabung membuat pengungsi di Jambur Siabang-abang kekurangan logistik. Tak hanya itu, tempat pengungsian mereka juga belum ada.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan jumlah pengungsi mencapai 22.145 jiwa pada Selasa (7/1/2014) dibandingkan dengan total pengungsi pada Senin (6/1/2014) yakni 21.893 jiwa.

Adapun, pengungsi tersebar di 33 titik. Secara rinci, terdapat 1.204 lansia, 179 ibu hamil, dan 606 bayi.

Titik pengungsian dengan total pengungsi terbanyak berada di Tiga Binanga yang menampung 2.805 pengungsi, Uka Kaban Jahe 1 1.971 pengungsi, dan Desa Sempajaya 1.549 pengungsi. Saat ini, Pemda Karo bersama dengan BPBD Sumatera Utara terus melakukan penanganan darurat.

"Menurut laporan koordinator, di tempat pengungsian tersedia logistik, cukup untuk 2-7 hari ke depan. Hanya di Jambur Siabang-abang yang kekurangan. Tempat sekolah atau sarana untuk pengungsi juga belum ada," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (7/1/2014).

Selain itu, Sutopo mengatakan, untuk ketiga titik dengan pengungsi terbanyak, jumlah penduduk akan disebar untuk memaksimalkan layanan pengungsian seperti kesehatan dan pendidikan.

Kondisi terakhir, Gunung Sinabung terus mengeluarkan awan panas, abu vulkanik, pasir, dan lava pijar. Selasa siang, terjadi 21 kali erupsi, 529 gempa hibrid, dan 44 guguran awan panas.

Aktivitas gunung masih didominasi oleh letusan yang disusul awan panas dengan tinggi letusan 1.000-6.000 meter ke arah barat daya dan selatan.

Awan panas meluncur sejauh 1.500-4.500 meter mengarah ke tenggara. Status Gunung Sinabung saat ini masih tinggi yakni level IV (awas) dengan radius 5-7 km di sisi tenggara jalur awan panas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper