Bisnis.com, SEMARANG--Pelambatan ekonomi Jawa Tengah dikhawatirkan berdampak peningkatan impor yang jauh melebihi angka ekspor pada 2014.
Wakil Ketua Gabungan Pengusaha dan Eksportir Indonesia (GPEI) Jateng Rio Rianto optimistis kondisi ekonomi 2014 cukup baik kendati tidak stabil.
"Namun, dampak dari kondisi itu, nilai impor masih di atas ekspor," katanya dalam Seminar Meneropong Jateng 2014 di Kantor Perwakilan Bang Indonesis Wilayah V, Rabu (18/12/2013).
Menurutnya, komoditas yang berpotensi memperbaiki defisit neraca perdagangan yakni dari industri tekstil dan produk tekstil, kayu dan produk kayu, serta barang-barang hasil industri.
Pengamat ekonomi sekaligus komisaris independen Bank BRI Aviliani berharap wilayah Jateng semakin gencar mendorong peningkatan produksi dan ekspor komoditas unggulan.
"Data impor memang lebih tinggi tetapi kedepan untuk sektor TPT dan furnitur yang sangat kuat itu menjadi peluang untuk penguatan ekonomi dan perlu didorong," katanya.
Adapun pengamat ekonomi makro dan internasional UNDIP Akhmad Syakir Kurnia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jateng 2014 tumbuh positif 0,32% didukung oleh sejumlah investasi baru.
"Pertumbuhan masih akan berlanjut sepanjang ekonomi menghasilkan perubahan nilai capital labor rasio yang positif juga," ujarnya.
Selain pengaruh pertumbuhan investasi, faktor penentu pertumbuhan lainnya meliputi laju pertumbuhan penduduk diimbangi menguatnya daya beli dan tingkat depresiasi kapital.
Ekonomi Jateng Melambat, Impor Bakal Salip Ekspor
Pelambatan ekonomi Jawa Tengah bisa meningkatkan impor yang jauh melampaui angka ekspor pada 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
2 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
3 jam yang lalu
Sritex (SRIL) Rumahkan 3.000 Buruh Imbas Pailit!
6 jam yang lalu