Bisnis.com, BATU - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kota Batu, Jawa Timur, mendukung program Pemkot Batu go organic masuk hotel yang ditandai dengan penanaman sayur mayur di hotel dengan menggunakan polybag.
Uddy Syaifudin, Ketua PHRI Kota Batu, mengatakan program go organic yang dicanangkan oleh Pemkot Batu sudah menjadi bagian dari perencanaan PHRI.“Pola penanamannya tidak hanya dilakukan oleh hotel namun juga di restoran maupun obyek wisata yang ada di Kota Batu,” kata Uddy di Batu, Jumat (13/12/2013).
Dengan begitu nantinya PHRI akan memberikan kontribusi dalam upaya Batu menuju pertanian organik pada 2017 mendatang atau bebas dari segala penggunaan pupuk kimia.
Melalui penanaman tanaman organik tersebut akan bisa membawa manfaat ganda. Selain bisa digunakan sendiri untuk memenuhi kebutuhan hotel maupun restoran, juga bisa dijual. “Bentuknya dalam polybag dan hasil produksi bisa dijual ke wisatawan atau juga digunakan sebagai pelengkap menu makanan,” jelas dia.
Selama ini tidak sedikit diantara tamu hotel yang datang banyak meminta menu dari bahan organik. Dan sejauh ini belum banyak hotel maupun restoran di Batu yang menyediakan varian menu menggunakan bahan organik.
Banyaknya masyarakat yang sudah beralih mengunakan bahan organik tersebut seiring dengan tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi bahan makanan yang sehat.“Selain itu tanaman organik memiliki prospek pasar yang relatif besar,” ujarnya.
Punjul Santoso, Wakil Walikota Batu, mengatakan program go organic yang dicanangkan di Kota Batu bukan hanya ditujukan untuk para petani semata melainkan semua lapisan masyarakat.
Dengan begitu masyarakat Batu bisa melakukan go organic yakni dengan menanam sayuran atau menanam tanaman lain tidak bergantung dengan pupuk anorganik atau bahan kimia berbahaya. “Harapannya masyarakat bisa menanam di halaman rumah dengan menggunakan polybag dan memakai pupuk organik. Termasuk tanaman yang ada di taman juga menggunakan pupuk organik,” tambah Punjul.
Jika penggunaan pupuk organik sudah memasyarakat maka mengindikasikan jika program go organic mulai berhasil. Kalau masyarakat sudah menggunakan pupuk organik maka secara tidak langsung petani juga akan menggunakannya.
Penggunaan pupuk organik diakui banyak memiliki keuntungan mulai dari sisi kesehatan hingga faktor ekonomi. Pasalnya produk tanaman hasil pupuk organik harganya lebih mahal di pasaran.
“Program ini sudah kami komunikasikan dengan PHRI. Tinggal mengatur masalah teknisnya saja. Apakah kerjasama dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) atau pihak lain,” sambung dia.
Selain itu pemkot juga telah menginstuksikan supaya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batu mewadahi produk petani yang sudah go organic dengan menampung dan menyediakan stan khusus produk organik. Pemkot siap menyediakan tempat dan telah mengalokasikan anggaran dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB) 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel