Bisnis.com, JAKARTA- Komunitas Salihara akan menyelenggarakan diskusi tentang Islam dan Marxisme di Indonesia di Serambi Salihara Pasar Minggu Jakarta Selatan pada Rabu (10/12/2013) pukul 19.00 WIB.
Diskusi ini menghadirkan pembicara sejarawan dan Pemimpin Redaksi majalah Historia Bonnie Triyana dan M. Dawam Rahardjo selaku Rektor Universitas Proklamasi 45, Yogyakarta, dan Pemimpin Redaksi jurnal Ulumul Qur’an.
Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (10/12/2013) diduga terdapat sangkaan yang sudah dianggap umum bahwa Islam menolak Marxisme. Padahal, jika kita membaca kembali sejarah pergerakan nasional di Indonesia, kita akan menemukan tokoh-tokoh pergerakan yang berbasis keislaman sangat akrab dengan Marxisme.
Islam dan Marxisme bahu-membahu, meski kelak berselisih jalan, melawan kolonialisme demi memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebutlah tokoh-tokoh seperti Haji Misbach dan Tan Malaka, juga gerakan pelajar dan kaum tani sangat dipengaruhi oleh ide-ide Marxisme di samping paham keislaman para penggeraknya.
Diskusi tersebut mencoba menelusuri kembali hubungan, dan tegangan, antara Islam dan Marxisme, baik di masa pergerakan nasional maupun dalam konteks Indonesia hari ini. Apakah benar Islam menolak Marxisme? Bagaimana sinergi di antara keduanya? Sejak kapan muncul sangkaan dan label Islam di Indonesia sangat anti-Marxisme? Apakah semata-mata karena tragedi politik 1965 yang mengorbankan PKI dan penganut Marxisme lainnya?
Bagi Anda yang tertarik dengan wacana Islam dan Marxisme, ada baiknya jika datang dan menikmati diskusi yang konon sudah lama ditunggu-tunggu ini.