Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memilih membiayai sendiri proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Bandung Raya setelah gagal mendapatkan investor.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Denny Juanda mengatakan skema PPP yang ditawarkan dalam proyek ini tidak jalan sama sekali.
"Oleh karena itu, Bappenas mencoret proyek infrastruktur tersebut dari PPP Book 2013. dan Pemprov Jabar akhirnya yang membiayai,” katanya hari ini, Rabu (4/12/2013).
Pihaknya berinisiatif menangani sendiri pembiayaan dengan skema anggaran yang dikucurkan secara bertahap yang totalnya Rp250 miliar. Pada 2013, dana sudah mengucur pada proyek tersebut sebesar Rp50 miliar, dan tahun depan akan ditambah Rp100 miliar.
Meski terdepak dari PPP Book, Denny optimistis pembiayaan bisa diatasi sendiri, karena proyek tersebut menyangkut layanan publik. Pihaknya belum memberikan data proporsi anggaran yang harus dipenuhi kabupaten/kota di Bandung Raya. Proyek SPAM Bandung Raya sendiri menelan biaya sekitar Rp300 miliar.
Sementara itu, pada 2017 Kota Bandung diprediksi akan mengalami krisis air bersih. Kondisi ini dipicu penurunan debit air, kondisi air baku permukaan, terutama yang berdekatan dengan sungai pun diketahui mengandung racun mematikan. Padahal sungai menjadi penyedia air baku di Kota Bandung. (Wisnu Wage)