Bisnis.com, MALANG – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) siap menjamin proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang berada di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dan saat ini banyak dilirik oleh investor terkait pembangunan mega proyek tersebut.
Armand Hermawan, Chief Financial Officer PT PII, mengatakan selain proyek sumber air Umbulan pihaknya juga siap menjamin proyek monorel di Surabaya.
“Untuk monorel kami masih melihat sejauhmana kesiapan proyek tersebut. Sedangkan untuk umbulan mulai menunjukkan progres menyusul banyaknya investor yang masuk,” katanya di Universitas Brawijaya Malang hari ini, Rabu (4/12/2013).
Nantinya PII bersama PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) (Persero) akan memberikan penjaminan terhadap proyek tersebut sesuai dengan analisis maupun assessment yang dilakukan.
Harapannya pada awal 2014 mendatang tahapan terhadap rencana pembangunan proyek tersebut bisa dimulai utamanya menyangkut siapa investor yang akan membangun.
“Berapa besarnya penjaminan yang akan nantinya akan diberikan ke proyek tersebut sangat bergantung dari hasil assessment yang dilakukan,” jelas dia.
Selain itu pihaknya juga memperhitungkan faktor resiko terkait proyek tersebut diantaranya menyangkut political risk. Sehingga PII juga akan melihat tingkat resikonya seperti apa.
Terkait dengan proyek Umbulan saat ini PII masih menunggu usulan penjaminan yang harus dimasukkan. Pasalnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) belum mengajukan penjaminan secara resmi.
Bentuk penjaminan yang akan diberikan oleh PII sangat bergantung pada masing-masing proyek dan usulan yang diajukan. Yang pasti dengan masuknya PII di dalam proyek tersebut, segala resiko infrastruktur yang mungkin timbul akan dijamin oleh PII.
“PII memang menjamin proyek yang memiliki resiko cukup tinggi dan proyek air merupakan salah satunya. Karena hal ini menyangkut tingkat ketersediaan air hingga kemungkinan terjadi pencemaran maupun kerusakan,” ujarnya.
Dia mecontohkan di proyek besar seperti PLTU Semarang misalnya PII memberikan jaminan sebesar Rp300 miliar dari total nilai proyek sebesar Rp40 triliun, karena sisanya penjaminan dilakukan oleh pemerintah pusat.