Bisnis.com, MEDAN - Pada saat penanganan tanggap darurat erupsi Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, ternyata timbul bencana tanah longsor yang menimbulkan 9 korban tewas.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan pada sabtu petang (30/11/2013) pukul 17.00 WIB hingga malam, hujan deras mengguyur kawasan perbukitan di Berastagi. Akibatnya terjadi longsor sekitar pukul 19.00 WIB di Desa Gundaling I dan Desa Laununggap, Kecamatan Berastagi, Karo, Sumut.
Sebanyak 9 orang ditemukan meninggal, di mana 2 orang meninggal ditemukan di Desa Gundaling I, 6 orang di Desa Gundaling II, dan 1 orang yang hanyut ditemukan di Desa Simpang Ujungaji.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengatakan kesembilan korban meninggal tersebut antara lain Di Desa Gundaling 1 yakni Leni Wulandari (22) dan Ikmal Syahputra (2,5).
"Kedua korban adalah ibu dan anaknya yang meninggal akibat rumahnya tertimbun longsor," ungkapnya, Minggu (1/12/2013).
Menurutnya, petugas gabungan bersama masyarakat bahu-membahu melakukan pencarian jasad keduanya baru ditemukan menjelang dini hari.
Ketika ditemukan keduanya sudah tak bernyawa dan suaminya merantau bekerja di Malaysia. Jasad kedua ibu dan anak itu kemudian disemayamkan di masjid dan sudah diserahkan kepada kerabatnya.
Sementara itu, Di Desa Gundaling II korban meninggal yakni Maruli Sijabat (65), Siti Boru Nababan (60), Marolop (20), Litna boru Silaban (25), Bela kasih Boru Manik (4), dan Junaidi donggol manik (2).
Adapun, Di Desa Simpang Ujungaji korban tewas yakni Rosalina boru Siboru (10) warga dari Desa Laununggap.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada menghadapi longsor yang di musim penghujan. Masyarakat yang bermukim di daerah-daerah rawan longsor seperti di perbukitan, di lereng-lereng pegunungan, di tebing sungai dan lainnya untuk selalu waspada.
"Umumnya longsor terjadi saat hujan deras atau akibat guncangan gempa. Puncak hujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari 2014," jelasnya.