Bisnis.com, KOTAPINANG - Pabrik Karet PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Sei Rumbiya, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara, membantah adanya kebocoran limbah pabrik dari kolam penampungan.
Manager Pabrik Karet PT PP Lonsum Sei Rumbiya Abdul Aziz menjelaskan salah satu dari tiga kolam penampungan limbah pabrik diduga dijebol oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kami sudah melaporkan kepada pihak kepolisian Labuhanbatu Selatan. Kami juga sudah meminta PT Sucofindo serta Badan Lingkungan Hidup Labusel untuk melakukan pengecekan langsung," ungkapnya, Selasa (26/11/2013).
Dia menuturkan kejadian yang berlangsung pada 27 Oktober 2013 tersebut diperkirakan hanya terjadi beberapa jam. Dari investigasi internal, diperkirakan tanggul dijebol sekitar pukul 01:30 WIB dan kemudian telah diperbaiki pukul 07:30 WIB.
Kendati tanggul tersebut bocor sekitar 6 jam, dia memastikan tidak akan berdampak negatif terhadap lingkungan dan aliran sungai di sekitar pabrik. Pasalnya, menurut hasil uji laboratorium Sucofindo dan BLH Labusel, limbah pabrik masih jauh di bawah standar baku mutu lingkungan.
"Kami ingin memastikan tidak ada dampak dari limbah pabrik yang menyebabkan ikan-ikan mati di sungai mati. Karena ikan-ikan di kolam penampungan limbah juga bisa bertahan hidup bahkan kami bisa memanennya," kata dia.
Aziz menambahkan pabrik pengolahan karet Sei Rumbiya juga telah membangun fasilitas pengolahan limbah sejak 2010 dengan investasi sebanyak Rp1,4 miliar.
Pengolahan limbah tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan 2014 mendatang. Nantinya, air limbah tersebut dapat digunakan kembali untuk proses produksi pabrik.
"Tahap penyelesaian pengolahan limbah itu butuh anggaran Rp57 juta. Selama ini kami memiliki 3 kolam pengolahan limbah yang telah sesuai standar baku mutu lingkungan," paparnya.
Limbah Bocor ke Sungai, Lonsum Duga Tanggul Dijebol
Pabrik Karet PT PP London Sumatra Indonesia Tbk Sei Rumbiya, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatra Utara, membantah adanya kebocoran limbah pabrik dari kolam penampungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
59 menit yang lalu