Bisnis.com, PEKANBARU— Bank Indonesia menilai penyertaan modal terhadap PT Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) milik Provinsi Riau masih sangat minim jika mengacu pada besarnya penyaluran kredit kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Riau.
Asisten Direktur Bidang Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Provinsi Riau Abdul Majid mengatakan pada triwulan III/2013 penyaluran kredit perbankan kepada UMKM di Riau mencapai Rp17,34 triliun.
“Sekarang Jamkrida hannya punya modal sekitar Rp25 miliar, secara aturan hannya boleh melakukan penjaminan sepuluh kali lipatnya, artinya hanya sekitar Rp250 miliar, itu kan sangat kecil,” katanya, Jumat (22/11/2013).
Majid mengatakan Jamkrida sangat punya potensi untuk sebagai perusahaan milik daerah untuk menjalankan fungsinya sebagai pelayanan publik dan memberikan keuntungan bagi daerah.
Majid mengatakan penyaluran kredit perbankan terhadap UMKM di Riau hingga Oktober 2013 baru mengakomodir sebanyak 109.394 unit UMKM atau sekitar 25% dari total UMKM di Provinsi Riau sekitar 461.000 unit.
Menurutnya, melihat data tersebut Jamkrida sangat diharapkan punya peran dalam menggenjot pertumbuhan UMKM di Riau. Artinya, katanya, selain fungsi pelayanan kepada masyarakat jalan, perusahaan daerah tersebut juga bisa meraup keuntungan bagi daerah.
“Masih sangat terbuka lebar untuk Jamkrida agar bisa melakukan penjaminan kepada UMKM yang belum bankable dan bagi UMKM yang ingin memperluas usahanya,” katanya.
Majid mengatakan kedepan Pemda harus melihat peran penting hadirnya perusahaan penjaminan seperti Jamkrida untuk pertumbuhan UMKM. Apalagi, katanya, tahun depan Jamkrida akan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Jadi pemda tidak usah khawatir lagi menambah penyertaan modal kepada Jamkrida,” katanya.
Data Jamkrida Riau menyebutkan nilai penjaminan hingga Oktober 2013 baru sekitar Rp15 miliar atau mengalami penurunan sekitar 57% dibanding nilai penjaminan tahun lalu sekitar Rp35 miliar.
Sementara itu, total laba yang diperoleh perusahaan daerah Riau tersebut hingga Desember 2012 sekitar Rp3,1 miliar. Dari total laba tersebut, Jamkrida sudah memberikan kontribusi bagi PAD Riau sekitar Rp1,58 miliar.
Sumbangan untuk PAD tersebut adalah laba dari tahun 2010-2012, sedangkan laba dari 2005-2009 masuk sebagai kas Jamkrida, karena modal dasar perusahaan daerah tersebut saat itu masih sangat minim.
Direktur Jamkrida Riau Herman Boedoyo mengatakan pihaknya membutuhkan dana modal sekitar Rp100 miliar sehingga lebih banyak lagi penjaminan terhadap pelau UMKM di Riau.