Bisnis.com, JAKARTA—Indikator kinerja sektor manufaktur China turun untuk pertama kali dalam empat bulan sehingga mengganggu pemulihan ekonomi di tengah upaya pemimpin negara tersebut melaksanakan reformasi kebijakan secara luas sejak tahun sembilan puluhan.
Purchasing Managers Index (PMI) sementara menunjukkan angka 50,4 selama November sebagaimana dikeluarkan HSBC Holdings Plc and Markit Economics. Sedangkan para analis memperkirakan 50,8. Angka terakhir indeks tersebut untuk Oktober tercatat 50,9 dimana level 50 menunjukkan terjadi ekspansi.
Penguatan sektor manufaktur yang lambat akan mengganggu Perdana Menteri Li Keqiang dalam menjalankan reformasi termasuk melonggarkan pengawasan terhadap tingkat bunga dan memberi petani lebih banyak hak penguasaan tanah. Gangguan terhadap ekspansi kian kuat setelah pertumbuhan kredit melambat bulan lalu yang menunjukkan Li mencoba mengatasi risiko keuangan.
“Pemulihan pertumbuhan saat ini sudah mencapai puncaknya,” ujar Ding Shuang, ekonom senior Citigroup Inc. di Hong Kong sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (22/11/2013).
Dia menambahkan kondisi kredit yang makin ketat serta berbagai reformasi kebijakan akan terus mempertimbangkan investasi dan pertumbuhan hingga tahun depan. Selain itu, reformasi diduga diperlambat jika risiko penurunan ekspansi di bawah 7% menjadi kenyataan.