Bisnis.com, JAKARTA— People’s Bank of China (PBOC) mengisyaratkan tidak lagi memberi keuntungan bagi China dalam meningkatkan cadangan devisa yang sekarang telah melebihi rekor US$3,7 triliun.
“PBOC tidak lagi jadi andalan China dalam mengumpulkan cadangan devisa,” ujar Yi Gang, Deputi Gubenur PBOC dalam pidatonya di depan Forum 50 Ekonom di Tsinghua University.
Menurutnya, biaya marjinal dari pengumpulan cadangan devisa telah melebihi nilai keuntungan marjinal.
Cadangan devisa meningkat dari US$3,5 triliun pada akhir Juni. Kondisi itu merupakan isyarat bahwa pemerintah berupaya melindungi pertumbuhan dengan menarik uang, meski negara berkembang mulai dari India sampai Indonesia melihat ke luarnya modal karena khawatir bank sentral AS akan mengetatkan stimulus.
“Tampaknya banyak kalangan internal People’s Bank berpikir bahwa sudah waktunya untuk memperketat intervensi mata uang,” ujar Mark Williams, chief Asia economist pada Capital Economics Ltd. sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (21/11/2013).